Tampilkan postingan dengan label WISATA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WISATA. Tampilkan semua postingan
TOP

Pentingnya Berwisata

Wisata menjadi perjalanan yang menyenangkan. Dalam melaksanakan wisata sebaiknya terprogram atau direncanakan bersama keluarga.
Tujuan wisata menjadi sesuatu yang penting. Agar dapat memuaskaan psikis. Misalnya jika dari wilayah perkotaan sebaiknya berwisata ke Desa atau Pegunungan contohnya berwisata ke Pegunungan Dieng.
Bisa mencoba untuk bermalam agar dapat merasakan dinginnya udara Dieng. Pagi jam 04.00 dapat melihat sun rise dari Bukit Sikunir. Untuk bermalam di pedesaan tidaklah mahal. Biasanya wisatawan menginap di Home Stay. Untuk itu coba melihat dahulu home stay di pedesaan. contoh klik disini home stay. Bisa menjadi rujukan anda.
Kalau anda dari pedesaan berwisata ke pantai. Akan sangat menyegarkan psikis anda. karena pantai menjadi pemandangan yang eksotis bagi penduduk pedesaan. Yang jarang melihat Pantai. 
Hal inilah wisata menjadi alasan yang penting untuk menyegarkan badan dan pikiran. Jadi menjadi sangat penting. Agar setelah berwisata dapat lebih meningkatkan kinerja dalam bekerja.
Karena wisata sedapat mungkin dapat menambah pengalaman yang baru. terimakasih.
TOP

Legenda Kawah Sikidang Dieng

Wonosobo, 17/02/2013. Di sejumlah desa di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, banyak anak asli Dieng yang memiliki rambut gembel atau gimbal. Oleh karena itu, anak-anak tersebut biasa dipanggil sebagai anak gembel. Rambut gimbal itu terjadi ketika mereka berumur 40 hari sampai sekitar enam tahun yang diawali dengan gejala demam yang sangat tinggi dan suka mengigau saat tidur. Uniknya, rambut gimbal itu baru boleh dipotong setelah adanya permintaan dari anak itu sendiri. Ada beberapa versi mengenai asal mula anak gembel ini, salah satu di antaranya adalah versi cerita rakyat yang dikenal dengan Legenda Kawah Sikidang. Berikut kisahnya.

* * *

Ratusan tahun yang silam, di Dataran Tinggi Dieng ada seorang putri cantik jelita nan rupawan bernama Shinta Dewi. Ia tinggal di sebuah istana megah yang dikelilingi taman bunga yang indah. Kecantikan Shinta Dewi mengundang decak kagum bagi setiap pangeran yang melihatnya. Banyak pangeran yang sudah melamarnya, namun tidak ada satu orang pun yang sanggup mendapatkannya karena Shinta Dewi meminta mas kawin yang jumlahnya sangat banyak.

Suatu ketika, seorang pangeran yang kaya-raya bernama Kidang Garungan bermaksud melamar Shinta Dewi. Sang Pangeran merasa bahwa dengan harta kekayaannya, ia dapat memenuhi mas kawin yang diminta oleh sang Putri. Maka, ia pun mengutus beberapa orang pengawalnya untuk menyampaikan lamarannya kepada Shinta Dewi.

“Sampaikan lamaranku kepada Putri Shinta Dewi,” titah Pangeran Kidang kepada para pengawalnya. “Katakan kepadanya bahwa aku sanggup memenuhi berapa pun mas kawin yang dia minta.”

“Baik, Pangeran! Perintah Pangeran segera hamba laksanakan,” jawab salah seorang utusan seraya berpamitan.

Setiba di kediaman Shinta Dewi, para utusan Pangeran Kidang Garungan segera menyampaikan lamaran tuan mereka mereka kepada sang Putri.

“Ampun, Tuan Putri! Kami adalah utusan Pangeran Kidang Garungan. Kedatangan kami ke mari adalah untuk menyampaikan lamaran beliau kepada Tuan Putri,” kata salah seorang utusan.

“Hai, utusan Pangeran Kidang! Berapa banyak mas kawin yang disanggupi tuan kalian untuk melamarku?” tanya Putri Shinta Dewi.

“Ampun, Tuan Putri! Pangeran kami memiliki harta kekayaan yang melimpah. Berapa pun mas kawin yang Tuan Putri minta, pangeran kami bersedia memenuhinya,” jawab utusan itu.

Mendengar keterangan itu, Putri Shinta Dewi terdiam sejenak sambil membayangkan wajah Pangeran Kidang Garungan.

“Dia seorang pangeran yang kaya raya. Aku yakin, pastilah ia tampan dan gagah perkasa,” pikirnya

Putri Shinta Dewi akhirnya menerima lamaran Pangeran Kidang Garungan. Sementara itu, para utusan segera kembali untuk menyampaikan berita gembira tersebut kepada sang Pangeran. Alangkah senangnya hati Pangeran Kidang Garungan mendengar berita tersebut. Ia pun segera memerintahkan para pejabat istana untuk mengadakan persiapan kunjungan ke istana Putri Shinta Dewi dalam rangka membahas rencana pernikahannya.

“Wahai para pejabat istana, tolong siapkan segala sesuatunya, termasuk mas kawin yang diminta oleh Putri Shinta Dewi,” perintah Pangeran Kidang Garungan. “Besok pagi-pagi sekali, kita berangkat bersama-sama menuju ke istana sang Putri.”

Mendengar perintah itu, para pejabat dan seluruh isi istana tampak sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Ada yang sibuk menyiapkan mas kawin berupa emas, intan, dan berlian. Sebagian yang lain sibuk menyiapkan berbagai macam hadiah lainnya untuk sang Putri. Sementara itu, beberapa pengawal menyiapkan kuda yang akan dikendarai oleh Pangeran Kidang Garungan.

Keesokan harinya, Pangeran Kidang Kidang Garungan bersama rombongannya pun berangkat ke istana Putri Shinta Dewi. Setiba di sana, mereka disambut meriah oleh sang Putri dengan aneka hiburan. Namun, ketika bertemu dengan Pangeran Kidang Garungan, sang Putri tersentak kaget karena sang Pangeran ternyata bukanlah pria tampan seperti yang ada dalam bayangannya.

“Oh, Tuhan. Mampuslah aku,” ucap Putri Shinta Dewi, “Ternyata, pangeran itu bertubuh manusia tapi berkepala kidang[1]!”

Putri Shinta Dewi merasa amat kecewa. Namun, nasi telah menjadi bubur. Ia sudah terlanjur menerima lamaran Pangeran Kidang Garungan. Sang Putri sudah berusaha ingin menerimanya, tapi hatinya tetap menolak. Maka, ia pun berpikir keras untuk mencari jalan keluar agar pernikahannya dengan pangeran berwajah kijang itu batal. Sebelum pernikahan dilaksanakan, ia memberikan satu syarat yang amat berat kepada Pangeran Kidang Garungan.

“Ketahuilah, Pangeran! Kami yang tinggal di daerah ini amat kesulitan mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari. Maka itu, Dinda ingin dibuatkan sebuah sumur yang besar dan dalam. Dinda tidak mau menikah dengan Kanda sebelum sumur itu selesai,“ pinta Putri Shinta Dewi, “Tapi, pembuatan sumur itu harus dikerjakan sendiri oleh Pangeran dalam waktu sehari.”

Dengan syarat yang berat itu, Putri Shinta Dewi berpikir bahwa sang Pangeran tidak mungkin bisa memenuhinya sehingga mereka pun batal menikah. Namun, di luar dugaannya, ternyata Pangeran Kidang Garungan memiliki kesaktian yang tinggi.

“Baiklah, Dinda. Kanda siap memenuhi syarat itu,” kata Pangeran Kidang Garungan.

Pada hari itu juga, sang Pangeran membuat sumur di sebuah tempat sepi yang telah ditunjuk oleh sang Putri. Dengan kesaktiannya, ia menggali tanah itu dengan tangannya sedikit demi sedikit. Sesekali ia menggunakan tanduknya untuk menggali tanah yang keras. Ia bekerja dengan cepat dan tanpa mengenal lelah. Ketika sumur itu hampir selesai, sang Putri pun mulai panik.

“Pangeran Kidang Gurangan ternyata sakti. Bagaimana jadinya jika ia benar-benar dapat menyelesaikan sumur itu?” gumam sang Putri, “Ah, tidak. Aku tidak mau menikah dengannya. Aku tidak akan membiarkan dia menyelesaikan sumur itu.”

Putri Shinta Dewi pun segera memerintahkan para pengawal dan dayang-dayangnya untuk menimbun sumur itu. Pangeran Kidang Garungan yang berada di dalamnya tidak sadar jika dirinya telah ditipu. Ia baru menyadari hal itu setelah kerukan-kerukan tanah menimpa dirinya. Ia pun berteriak agar sang Putri berhenti menimbun dirinya di dalam sumur itu.

“Putri, hentikan! Hentikan...!” teriaknya.

Semakin keras sang Pangeran berteriak, semakin cepat pula para pengawal dan dayang-dayang itu menimbuninya. Ketika seluruh tubuhnya telah tertimbun tanah, pangeran itu segera mengerahkan kesaktiannya agar bisa keluar. Tak ayal, sumur itu meledak sehingga tanah berhamburan keluar. Ketika ia ingin keluar, sumur itu terus ditumbuni. Akhirnya, Pangeran Kidang Garungan pun tewas tertimbun tanah di dalam sumur itu. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia bersumpah bahwa seluruh keturunan Shinta Dewi akan berambut gembel. Sementara itu, sumur yang meledak itu lama-kelamaan menjadi kawah yang dan diberi nama Kawah Sikadang.

* * *

Demikian cerita Legenda Kawah Sikadang dari Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Hingga kini, Kawah Sikidang masih aktif mengeluarkan uap panas yang mengandung belerang. Sementara itu, anak berambut gembel akibat kutukan Pangeran Kidang Garungan juga masih dapat kita temukan di daerah ini. Adapun pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa Putri Shinta Dewi menerima lamaran Pangeran Kidang Garungan bagai “membeli kucing dalam karung”. Akibatnya, timbullah penyesalan dan perasaan kecewa pada diri sang Putri sehingga mengakibatkan nyawa Pangeran Kidang Garungan melayang. Jadi, sebelum menerima lamaran seseorang sebaiknya kita teliti terlebih dahulu keturunan dan silsilah si pelamar, serta mengetahui atau melihat langsung bentuk fisiknya sehingga tidak menimbulkan rasa penyesalan di kemudian hari. (Samsuni/Sas/250/04-2011)
http://ceritarakyatnusantara.com


TOP

Candi Liyangan

27/06/2012, Ditemukannya situs candi baru di Temanggung tepatnya di Liyangan, Ngadirejo. Penemuan Candi-berbagai candi di jawa ini sebagai bukti peradaban jaman dulu yang telah maju.

Tim Katastropik purba telah lakukan pra-survey ke situs liyangan. Ada yang menarik: di situs yang sdh di eskavasi sebagian itu, di dinding yang paling atas bangunan ternyata mirip bangunan romawi. Kelihatannya kalibrasi geolistrik, georadar dengan hasil situs liyangan temanggung bisa menjadi opsi.
 Situs Liyangan

Ada hal yang sangat mendasar di situs liyangan: Materialnya berbeda bukan batu bata seperti batu jaya dan trowulan, mirip benteng Romawi. 

Tahun 2008 masyarakat Temanggung tiba-tiba saja dikejutkan dengan adanya sebuah penemuan candi lagi, di sebuah penambangan pasir tidak jauh dari candi Pringapus, tepatnya di Dusun Liyangan, Desa Purbasari Kecamatan Ngadirejo sekitar 20 kilometer arah barat laut dari kota Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Situs Liyangan berupa candi ukuran kecil, dan hingga kini di kawasan penambangan pasir di lereng Gunung Sindoro itu masih ditemukan benda-benda bersejarah lain, di kawasan dengan ketinggian sekitar 1.400 di atas permukaan air laut tersebut pertama kali ditemukan sebuah talud, yoni, arca, dan batu-batu candi, diduga bahwa situs tersebut sebuah perdusunan karena di antara benda temuan terdapat sisa-sisa rumah berbahan kayu dan bambu.
Penemuan selanjutnya berupa sebuah bangunan candi yang tinggal bagian kaki dan di atasnya terdapat sebuah yoni yang unik, tidak seperti umumnya, karena yoni ini memiliki tiga lubang, profil klasik Jawa Tengah pada kaki candi menandakan candi ini berasal dari abad sembilan Masehi.
Yang cukup spektakuler adalah temuan terakhir pada akhir Maret 2010 berupa rumah panggung dari kayu yang hangus terbakar dan masih tampak berdiri tegak. Satu unit rumah tersebut berdiri di atas talud dari batu putih setinggi 2,5 meter. Selain itu juga ditemukan satu unit rumah kayu lain yang saat ini baru tampak pada bagian atapnya, menurut perkiraan bangunan rumah tersebut berada dalam satu kompleks dengan candi dan kemungkinan merupakan satu zaman. Balai Arkeologi memperkirakan kedua unit rumah itu merupakan bangunan rumah masa Mataram Kuno.

Untuk mengungkap keberadaan situs tersebut pada 14-20 April 2009 tim dari Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan penelitian terhadap benda-benda temuan yang terkubur pasir dengan kedalaman sekitar tujuh hingga 10 meter, berdasarkan hasil penelitian tim Balai Arkeologi Yogyakarta kemudian menyimpulkan bahwa situs tersebut merupakan sebuah permukiman pada zaman Mataram Kuno.
Secara umum, potensi data arkeologi situs Liyangan tergolong tinggi berdasarkan indikasi, antara lain luas situs dan  keragaman data berupa bangunan talud, candi, bekas rumah kayu dan bambu, strutur bangunan batu, lampu dari bahan tanah liat, dan tembikar berbagai bentuk.Selain itu, juga diperoleh informasi berupa struktur bangunan batu, temuan tulang dan gigi hewan, dan padi, berdasar gambaran hasil survei penjajakan tersebut Balai Arkeologi menyimpulkan bahwa Situs Liyangan merupakan situs dengan karakter kompleks. yang mengindikasikan bahwa lokasi  tersebut adalah situs permukiman, situs ritual, dan situs pertanian.Kompleksitas karakter tersebut membawa pada pemikiran bahwa situs Liyangan adalah bekas perdusunan yang pernah berkembang pada masa Mataram Kuno. Ragam data dan karakter ini tergolong istimewa mengingat temuan ini satu-satunya situs yang mengandung data arkeologi berupa sisa rumah masa Mataram Kuno.
Luasan imajiner situs Liyangan berdasarkan survei diperkirakan tidak kurang dari dua hektare. Di area tersebut tersebar data arkeologi yang menunjukkan sebagai situs perdusunan masa Mataram Kuno. Mengingat sebagian situs terkubur lahar, masih sangat dimungkinkan luasan situs lebih dari hasil survei.

Hasil penelitian tim Balai Arkeologi menyimpulkan bahwa data arkeologi berupa sisa-sisa rumah berbahan kayu dan bambu merupakan situs perdusunan masa Mataram Kuno sekitar 1.000 tahun lalu.

Data tersebut merupakan satu-satunya yang pernah ditemukan di Indonesia sehingga memiliki arti sangat penting bukan hanya bagi pengembangan kebudayaan di Indonesia, tetapi juga dalam skala internasional, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya penyelamatan guna penelitian dunia ilmiah.

Sebagai upaya penelitian lebih lanjut terhadap situs di kawasan penambangan pasir tersebut, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah akan melakukan penggalian situs.
Kepala BP3 Jawa Tengah Trihatmaji mengatakan, tim BP3 akan melakukan penggalian situs pada awal bulan Mei 2010 sebagai upaya penyelamatan benda bersejarah tersebut.
Dengan adanya penggalian tersebut maka setelah tanah terpotong maka kelihatan secara konstruksi dan diketahui tanah lapisan budaya, maka akan merekonstruksi pula adanya aktivitas manusia masa lampau serta peristiwa apa saja yang pernah terjadi pada kawasan situs demikian kata Trihatmaji, namun kegiatan  itu harus dilakukan dengan metode yang benar jika tidak maka akan sulit mengungkap misteri yang ada.
Pada mulanya di lokasi penambangan tersebut ditemukan situs yang diduga tempat pemujaan, namun terakhir ditemukan pula bekas bangunan dari kayu dan bambu yang telah menjadi arang dan di bawahnya terdapat talud dari batu putih setinggi 2,5 meter dan terdapat saluran air.
Adanya temuan bangunan saluran air tersebut menandakan bahwa waktu itu sudah ada manajemen air. Melihat konstruksi kayu dengan garapan yang halus dan menggunakan atap dari ijuk menandakan bahwa masyarakat pada masa  itu telah memiliki budaya dan seni arsitektur  yang cukup baik di zamannya.
by : http://ahmadsamantho.wordpress.com/
TOP

7 Kejaiban Alam Dunia Versi CNN



 Wonosobo, 11 Maret 2012, Grand Canyon adalah sebuah jurang tebing-terjal, diukir oleh Sungai Colorado, di utara Arizona. Jurang ini merupakan satu dari Tujuh Keajaiban Dunia dan sebagian besar berada di Taman Nasional Grand Canyon; salah satu taman nasional pertama di AmerikaSerikat. Presiden Theodore Roosevelt merupakan salah satu pendukung utama wilayah Grand Canyon, mengunjunginya dalam beberapa kesempatan untuk berburu singa gunung dan menikmati pemandangan alam yang luar biasa.


Jurang ini, diciptakan oleh Sungai Colorado memotong sebuah selat selama jutaan tahun, panjangnya kira-kira 446 km, dengan lebar mulai dari 6 sampai 29 km dan dengan kedalaman lebih dari 1.600 m. Hampir dari 2000 juta tahun sejarah Bumi telah terpotong oleh Sungai Colorado dan anak sungainya lapis demi lapis sedimen ketika Dataran Tinggi Colorado mulai terangkat.

Grand Canyon pertama kali dilihat oleh orang Eropa pada 1540, García López de Cá! rdenas dari Spanyol. Ekspedisi saintifik pertama ke canyon ini dipimpin oleh Mayor AS John Wesley Powell pada akhir 1870-an. Powell menunjuk ke batuan sedimen yang terbuka di jurang sebagai "daun dalam buku cerita agung". Namun, jauh sebelum masa itu, wilayah ini telah ditinggali oleh Penduduk Asli Amerika yang membangun tempat tinggal di tembok jurang ini.
Spoiler for canyon:


Skywalknya nih gan

Great Barrier Reef/Karang Penghalang Besar

Great Barrier Reef adalah kumpulan terumbu ka! rang ter besar dunia yang terdiri dari kurang lebih 3.000 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km. Karang ini berlokasi di Laut Koral, lepas pantai Queensland di timur laut Australia. Sebagian besar wilayah karang ini termasuk bagian yang dilindungi oleh Taman Laut Karang Penghalang Besar (Great Barrier Reef Marine Park).

Karang Penghalang Besar (KPB) dapat dilihat dari luar angkasa dan kadang disebut sebagai organisme tunggal terbesar di dunia. Pada kenyataannya, ia terbentuk dari berjuta organisme kecil, dikenal dengan sebutan polip koral (coral polyp). KPB dipilih sebagai sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1981.

Kekayaan biodiversitasnya, perairannya yang hangat dan jernih, serta keterjangkauannya dari fasilitas terapung yang disebut live aboards, membuat karang ini menjadi tujuan pariwisata yang sangat populer, terutama bagi para penyelam scuba. Banyak kota di sepanjang pesisir pantai Queensland yang menawa! rkan wisata laut ke karang ini setiap harinya. Beberapa pulau kontinental juga telah berubah fungsi menjadi resor.
Spoiler for reef:




Mount Everest

Mount Everest adalah gunung tertinggi di dunia (jika diukur dari paras laut). Rabung puncaknya menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet puncaknya berada di Tibet. Gunung ini mempunyai ketinggian sekitar 8.850 m. Gunung ini mendapatkan nama bahasa Inggrisnya dari nama Sir George! Everest. Nama ini diberikan oleh Sir Andrew Waugh, surveyor-! general India berkebangsaan Inggris, penerus Everest. Puncak Everest merupakan salah satu dari Tujuh Puncak Utama di dunia.
Spoiler for everest:


Air Terjun Victoria

Air terjun Victoria merupakan salah satu air terjun paling spektakuler di dunia. Air terjun ini terletak di Sungai Zambezi, yang pada saat ini membentuk perbatasan antara Zambia dan Zimbabwe. Air terjun ini memiliki lebar kira-kira 1 mil (1,6 km), dengan ketinggian 128m (420 kaki).

David Livingstone, penjelajah Skotlandia, mengunjungi danau ini pada 1855 dan menamakannya atas nama Ratu Victoria, sedangkan nama lokalnya adalah Mo! si-oa-Tunya, "asap menggelegar." Air terjun ini merupakan bagian dari dua taman nasional, Mosi-oa-Tunya National Park di Zambia dan Victoria Falls National Park di Zimbabwe, dan juga Situs Warisan Dunia UNESCO. Air terjun ini merupakan obyek wisata utama di Afrika Selatan.
Spoiler for victoria:


Northern Lights


Salah satu keajaiban dunia adalah Northern Lights atau dikenal juga dengan istilah Aurora Borealis. Kejaiban cahaya warna-warni ini terbentuk akibat interaksi lapangan magnetik di Bumi dengan partikel matahari. Northern lights hanya muncul di bumi bagian utara seperti Alaska, Norway, dan R! usia.
Spoiler for light! s:

Volkano Paricutín

Volkano Paricutín, adalah sebuah gunung berapi yang terdapat di negara bagian Michoacan, Meksiko. Sebelum tahun 1943 gunung berapi ini tidak ada, namun tiba-tiba terdapat aktivitas vulkanik yang mengakibatkan orang-orang di sekitar sana mengungsi, gunung muda itu terus bertambah tinggi, dalam sehari menjadi 50 meter dan saat ini aktivitasnya bisa dikatakan berhenti, ketinggian gunung itu mencapai 336 mete! r.
Spoiler for paricutín:
Pelabuhan Rio de Janeiro

Rio de Janeiro (bermakna "Sungai Januari" dalam bahasa Portugis) adalah ibu kota Negara Bagian Rio de Janeiro di Brasil bagian tenggara.Kota ini mempunyai luas sebesar 1.256 km² dan penduduk sekitar 6.150.000 juta jiwa (2004). Kota ini disebut kota pelabuhan. Sekitar 10 juta orang tinggal di wilayah metropolitan Rio de Janeiro Raya, yang saat ini merupakan kota terbesar keempat di dunia.
Letak pelabuhan Rio De Janeiro sangat unik yaitu tepat berada di ujung muara sungai antara pertemuan laut dan sungai, selain kota pelabuhan kota tersebut juga ! mempunyai letak dan pemandangan geografis yang sangat indah. ! Antara G unung dan pantai jaraknya sangat dekat, jadi kita bisa melihat pemandangan yang sangat indah. Brazil ditemukan dan dijajah oleh portugis pada tahun 1565 sehingga budaya , bahasa, kebiasaan, juga makanan mengacu kepada negara portugal yaitu karena adanya ikatan bathin antara dua negara tersebut.
Spoiler for riodejaneiro:
TOP

Menjer Lake atau Telaga Menjer

Telaga Menjer
24/02/2011, Telaga Menjer atau Menjer Lake menjadi salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Wonosobo. Telaga menjer menjadi salah satu telaga yang terbentuk secara alami dengan tebing-tebing yang menawan yang menjadi pagar danau tersebut. Telaga menjer kini baru sedikit perubahan. Pemerintah Wonosobo belum secara maksimal mengelola potensi-potensi wisata, namun keindahan Telaga Menjer masih sedap dipandang mata. 

Tanpa Pengaman Di Telaga Menjer
Telaga Menjer terletak kurang lebih 15 km di sebelah utara dari pusat kota Wonosobo, sejalur dengan jalur wisata menuju ke Dieng. Namun jalan menuju Telaga Menjer harus ditempuh dengan hati-hati karena jalannya memiliki kelokan-kelokan yang tajam. Kerindangan pepohonan menaungi perjalanan menuju Telaga Menjer. Di perjalanan kalau Anda teliti akan mendapatkan anggur desa atau yang di sebut sebagai buah Ranti. Buah ini tumbuh secara liar di pinggir jalan. Warna buah Ranti tersebut berwarna hitam rasannya manis. 

Telaga Menjer banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan wisatawan manca negara. Dengan tujuan wisata yang bermacam-macam ada yang sekedar melepas lelah, ada yang meneliti secara alamiah, adapula untuk mengisi hari libur. Walau penataan dan fasilitas belum begitu lengkap namun sudah dapat memuaskan para wisatawan. 

Mancing Di Telaga Menjer
Di Telaga menjer terdapat beberapa perahu untuk berkeliling menikmati panorama alam. Harga sewa perahu hanya sebesar 50 ribu rupiah untuk 10 orang. Telaga Menjer dimanfaatkan untuk irigasi, PLTA Garung, dan juga untuk pemeliharaan ikan dalam keramba. Akan tetapi bagi Anda yang hobi memancing diperbolehkan secara gratis. Oh ya untuk tiket masuk per anak Rp. 2.000, sedangkan untuk oarang dewasa Rp.3000. Sebelum masuk telaga terdapat taman bermain anak. Dapat digunakan untuk bersantai dengan keluarga. 

Bermain Di Taman Telaga Menjer
Jadi Telaga Menjer masih menjadi primadona wisatawan, walaupun masih mengharapkan sentuhan pemerintah. Namun antusiasme wisatawan semakin meningkat dari tahun ke tahun apalagi kalau ditambah fasilitas yang lebih memadai.
TOP

PANTAI JATIMALANG



13/09/2010, Pantai Jati Malang merupakan salah satu pantai andalan Purworejo, Jawa Tengah, selain Ketawang adalah pantai Jatimalang, pantai ini letaknya relatif lebih dekat dengan pusat kota lebih kurang 18 km serta luas areal sekitar 200 hektare, ke arah selatan pusat kota Purworejo tepatnya berada di ujung selatan kecamatan Purwodadi. Akses jalan menuju pantai Jatimalang adalah jalan alternatif pantai selatan yang menghubungkan Yogya – Cilacap. Sekarang sudah mulai dibangun dengan empat lajur jalan aspal yang mulus


Menurut sejarah, pantai ini pada tahun 1942 pernah dijadikan sebagai tempat pendaratan kapal yang mengangkut tentara Jepang. Hal ini dapat dimungkinkan karena disamping daerahnya sepi, Pantai Jatimalang sangat mudah dijangkau dan tidak begitu jauh dari pemukiman.

Pantai Jatimalang sebelumnya adalah pantai tempat berkumpulnya nelayan untuk berlayar dan berlabuh, artinya tempat ini adalah tempat untuk menjual ikan hasil tangkapan. Seiring dengan kebutuhan hiburan yang semakin meningkat maka pemda menata tempat ini agar tak hanya sebagai TPI (Tempat pelelangan Ikan) saja, melainkan sebagai tempat hiburan dan wisata.Saat ini pantai Jatimalang sudah dilengkapi tempat semacam cafe berkaraoke untuk sekedar berbincang-bincang dan makan, ada juga menara pandang untuk melihat keindahan hamparan pantai. Di sekitar pinggiran pantai ini telah dibangun gazebo oleh Pemkab Purworejo untuk tempat beristirahat para wisatawan yang mengunjungi lokasi ini.

Untuk sekedar bercengkerama sekeluarga, di tempat ini juga tersedia aula alam yang terbuka serta lumayan luas.Jadi, selain untuk berbelanja ikan murah, pantai Jatimalang merupakan alternatif tempat wisata murah meriah untuk warga sekitar Purworejo. Pandangan mata akan dimanjakan oleh keindahan, elok dan asrinya pemandangan alam pantai serta hamparan pasir yang memanjang. Deburan ombak Pantai Jati malang akan menghanyutkan problematika para wisatawan, sehingga wisatawakan terasa akan lebih fresh tentunya. Disamping itu pantainya juga masih bersih.

Pengunjung objek wisata ini ramai ketika musim libur panjang kenaikan kelas, kelulusan pada beberapa waktu lalu serta pada saat lebaran atau hari raya maupun pada saat tahun baru. Saat libur panjang tak kurang dari 2.000 wisatawan mengunjungi lokasi objek wisata ini.

Jarak dari kota Wonosobo tidak terlalu jauh kurang lebih 28 km sampai di kota Purworejo. Alternatif wisata ke pantai yang terdekat adalah Pantai Jati Malalang. Jadi untuk wisata pendidikan atau study tour sangatlah terjangkau ke lokasi tersebut. Dengan tidak mengurangi pentingnya pengenalan lingkungan alam pada anak. Itu semua merupakan salah satu usaha menghasilkan siswa yang berpotensi sebagai hasil dari pendidikan.
TOP

CANDI DIENG

Candi dieng saat diambil gambarnya pada pagi hari. Suasana dieng penuh dengan nuansa alam yang masih alami. Tepat di puncak dataran tinggi dieng terdapat candi-candi yang berasal dari peninggalan pada zaman hindu kuno. Sering kali turis manca negara dan turis dalam negeri singgah untuk menikmatinya. Diketahui candi Dieng termasuk candi yang kuno dibandingkan dengan candi atau peninggalan hindu yang berada di bali. Jadi banyak pula wisatawan dari pulau bali yang datang di setiap tahunnya.
Walaupun perhatian pemerintah Wonosobo terhadap peninggalan sejarah belum begitu besar namun tak membuat wisatawan berhenti untuk berkunjung. Warga Wonosobo menunggu pemeliharaan yang lebih baik terutama ditempat-tempat pariwisata, yang saat ini belum terjamah ataupun terpelihara dengan bagus. kita nantikan Wonosobo untuk berbenah...