07/03/11, Seminar PTK FKKG kemarin berlangsung di rumah makan Wonoboga, Wonosobo, pada hari senin, 07 Maret 2011 dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00 WIB. Dihadiri oleh bapak H. Mustangin, SPd (Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kab. Wonosobo). Peserta berjumlah kurang lebih 60 peserta. Terdiri dari empat kecamatan yaitu Kec. Mojotengah, Kec. Watumalang, Kec. Garung, dan Kec. Kejajar. Dalam kesempatan tersebut sambutan dari Bapak Mustangin menyangkut masalah guru yang jarang sakali menulis sebuah artikel. Mayoritas Guru kesulitan dalam menlis sebuah artikel dalam PTK. Maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut harus dilakukan upaya dari guru itu sendiri untuk belajar menulis sebuah karya atau artikel. Salah satunya melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Bapak Mustangin mengajak guru untuk rajin menulis dan membaca dengan menceritakan sebuah kisah ketika beliau di UNSIQ (universitas Sains Al Qur'an) bersama mbah Muntaha (almarhum) ditanya dari orang Singapura mengapa mbah Muntaha sampai umur 100 tahun masih sehat beliau menjawab karena saya gemar membaca. Nah salah satu dari keuntungan dari membaca salah satunya kita akan sehat.
Acara seminar tersebut diisi dengan acara presentasi PTK dari para peserta FKKG I. Dalam acara tersebut peserta menampilkan power poin untuk menyajikan PTK yang mereka buat. PTK yang bermanfaat untuk kenaikan pangkat bagi guru khususnya. Sekarang menjadi perhatian semua guru. Dimana guru bukan hanya dituntut dalam kinerjanya tetapi juga harus dapat membuat laporan PTK.
Dengan berbagai alasan banyak guru yang pangkatnya mentok hanya sampai golongan IV A. Alasan mereka tidak ke golongan IV B adalah kesulitan dalam menulis PTK disamping itu pengurusan ke Golongan IV B masih melalui birokrasi yang berbelit-belit kilahnya. Sehingga tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang akan didapat setelah kenaikan pangkat tersebut. Hal ini menjadikan kenaikan pangkat maksimal guru seolah hanya IV A. Diharapkan nantinya guru dapat memiliki golongan yang lebih. Jangan sampai diatas adanya samboyan kenapa dipermudah jika dapat dipersulit.
0 komentar:
Posting Komentar