TOP

TEORI TERJADINYA TATA SURYA

Tata surya merupakan susunan benda langit (planet, komet, meteor, asteroid, bintang, dsb) yang mengelilingi matahari. Tata surya tersebut hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok bintang yang dikenal dengan nama galaksi.

1. Teori Kabut atau teori Nebula

Immanuel Kant, seorang filsafat jerman membuat suatu hipotesis tentang terjadinya tata surya. Ia mengatakan bahwa dijagat raya mula-mula tredapat gumpalan kabut atau nebula yang berputar perlahan – lahan. Oleh karena perputarannya sangat lambat, nebula mulai menyusut sehingga membentuk sebuah cakram datar ditengah-tengahnya. Penyusutan berlanjut dan membentuk matahari dipusat cakram. Penyusutan mengakibatkan cakram berputan dengan cepat sehingga bagian tepi cakram terlepas membentuka gelang-gelang bahan , yang kemudian memedat mendaji planet-planet yang berevolusi dalam orbit hampir melingkar mengitari matahari.

Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang ahkli fisika Prancis, Pierre Simon de Laplace mengemukakan teori yang hampir sama. Ia megatakan bahwa tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Pilinan tersebut berupa gumpalan kabut yang membentuk bulatan seperti bola besar. Semakin kecil bola itu, pilinannya semakin cepat sehingga bentuk bola itu menepat pada kutubnya dan melebar dibagian ekuatornya. Kemudian sebagian massa gas diekuatornya itu menjauh dari gumpalan intinya membentuk gelang-gelang yang akhirnya berubah menjadi gumpalan padat. Gumpalan padat itulah yang menjadi planet dan satelitnya sedangkan bagian inti kabut tetap brebentuk yang berpijar yang disebut dengan matahari. 
  • Oleh :  Immanuel Kant (Jerman) tahun 1755 & Pierre Simon de Leplace (Prancis) 1796.
    Pada awalnya  ada kabut melayang-layang di antariksa, kemudian terjadi  penggabungan antara kabut-kabut tersebut.
  • Pengumpulan kabut-kabut tersebut akan membentuk suatu tenaga akibat  suatu reaksi termonuklir yang terjadi dan digunakan untuk berputar.
  • Pada bagian tengah pusaran  akan terjadi pemadatan gas menjadi suatu  bola gas besar.
    Bola gas tersebut akan terus menerus berputar  pada bagian-bagian kutubnya dan melebar pada bagian ekuator.
  • Sebagian gas akan menjauh dari  gumpalan intinya  dan membentuk gelang-gelang . Gelang-gelang tersebut berubah menjadi gumpalan padat  yang merupakan cikal bakal suatu planet. Lalu terjadi lagi pembentukan  satelit . Bagian intinya akan menjadi matahari sebagai sumber energi di seluruh tata surya.

2. Teori Planetesimal
Thomas C . Chamberlin seorang ahli geologi dan Forest R Moulton seorang ahli astronomi mengemukakan teori yang dikenal dengan teori planetesimal yang berarti planet kecil. Teori ini menyatakan bahwa matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang. Suatu saat matahari berpapasan dengan sebuah bintang dengan jarak yang tidak terlalu jauh shingga terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, serta bagian dari massa matahari tertarik kearah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa matahari jatuh kembali ke permukaan mathari dan sebagian lagi terhambur keluar angkasa disekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi orbitnya.
  • Oleh :  Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi & Forest R. Moulton  (1872-1952) seorang ahli astronomi.
  •     Menurut para ahli, planet terbentuk  dari benda padat yang  telah ada  sebelumnya.
  •     Matahari sebagai suatu bintang memang telah ada pada mulanya.
  •     Suatu ketika, ada sebuah bintang  yang berpapasan melintas didekat  matahari.
  •     Pada saat berdekatan, matahari dan bintang itu saling tarik menarik.
  •     Kejadian ini mengakibatkan lepasnya sebagian massa matahari  dan berhamburan diantariksa. Kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya.
 2. Teori bintang kembar
Menurut teori ini, matahari mungkin merupakan bintang kembar. Kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan. Akibat pengaruh gaya gravitasi bintang lainnya maka kepingan-kepingan ini bergerak mengitari bintang-bingtang itu dan menjadi planet-planet. Bintang yang tidak meladak tetap sebagai bintang yang sekarang disebut dengan matahari.
  •  Oleh : Hoyle
  • Mula-mula matahari merupakan sepasang bintang kembar yang sangat dekat. Suatu saat salah satu dari kedua bintag tersebut meledak dan pecah berantakan.
  • Pecahan dari bintang tersebut tertarik oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan menimbulkan sebuah  irama perputaran yang harmonis dan tidak pernah bertabrakan.
  • Bintang yang tidak meledak adalah matahari.
  • Material sisa-sisa ledakan yang terpengaruh oleh gravitasi matahari menjadi planet beserta satelitnya yang menempati orbit lintasan secara permanen dan teratur hingga sekarang.

3. Teori Pasang Surut
  •     Oleh :  Sir James Jeans (1877-1946) & Harold Jeffreys (1891-1962)
  •     Matahari sebagai suatu bintang telah ada sebelumnya.
  •     Sebuah bintang melintas dengan posisi sangat dekat dengan matahari.
  •     Terjadi tarik menarik antara matahari dengan bintang,  sehingga berakibat pada terlepasnya partikel-partikel  matahari yang membentuk pola cerutu. Bagian pinggir tipis dan bagian tengah mengembang.
  •     Kemudian bintang yang semakin jauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas disekitar matahari. Gumpalan itulah yang akan membentuk planet-planet.

3. Teori proto planet/ Teori Awan Debu
Pada tahun 1940 seorang astronomi jerman bernama Carl Von Weiszzacker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan teori awan debu. Pada daarnya teori ini mengemukakan bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih dari 5000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan sehingga partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat wan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama kelamaan gumpalan gas itu menjadi pipih seperti cakram yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis dibagian tepinya. Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya. Oleh karena itu partikel-partikel dibagian tengah cakram itu saling menekan timbullah panas dan pijar. Bagian inilah yang menjadi matahari.

Bagian yang lebih luar, berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil yang juga turut berpilin. Bagian inilah yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya. Bahan planet itu dinamakan pula proto planet.
  •     Oleh :  G.F Kuiper (1950)
  •     Matahari dan semua planetnya terbentuk dari sebuah kabut . Kabut-kabut  tersebut merupakan kumpulan kabut kosmis yang melayang di angkasa, menyatu, menggumpal, dan memadat. Dalam gumpalan-gumpalan tersebut didalamnya terjadi  penyatuan energi dan reaksi termonuklir yang kemudian menjadi tenaga untuk bergerak.
  •     Gerakan tersebut menjadi gerakan berputar seakan-akan mengelilingi satu sumber (gerakan rotasional). Kemudian bentuk akan semakin pepat pada tengahnya. Terjadi konsentrasi kabut dibagian lainnya. Konsentrasi gas yang memusat dibagian tengahnya, dan menjadi sebuah bintang baru (matahari). Konsentrasi-konsentrasi gas disekelilingnya menjadi calon planet (protoplanet)  yang masih berwujud gumpalan gas.
  •     Matahari kemudian bersinar dengan api nuklirnya dan menghilangkan gas dan menyelubungi protplanet-protoplanet tersebut. Lahirlah planet-planet  di tata surya.

DAFTAR PUSTAKA


- Tjasyono HK, Bayong.2003. Geosains.Bandung:ITB
- Wiladi, Hasan.2003. Fisika untuk SMU. Bandung:Grafindo.

0 komentar: