TOP

Alat-alat Optik dan Penggunaannya

Alat optik adalah alat yang bekerja berdasarkan sifat-sifat optik, seperti refleksi, refraksi, difraksi, interferensi, dan polarisasi. Alat optik terdiri dari alat optik alamiah dan alat optik buatan. Alat alamiah misalnya mata, sedangkan alat optik buatan seperti kacamata, lup, mikroskop, teleskop, kamera, dan proyektor. Alat optik yang paling utama adalah mata, karena mata merupakan alat untuk melihat. Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui proses penglihatan melalui mata. Fungsi alat-alat optik yang lainnya sebenarnya adalah membantu proses penglihatan atau pengamatan.

Bagaimana cara kerja alat-alat optik tersebut?. Berikut ini prinsip kerja dari masing-masing alat optik:

A. Mata


Apa saja bagian-bagian mata? Ada tiga komponen pada penginderaan mata, yaitu:
  1.  mata, memfokuskan banyangan pada retina
  2.  sistem syaraf mata, yang memberi informasi ke otak
  3.  konteks penglihatan, salah satu bagian yang menganalisis penglihatan untuk melihat bagian-bagian yang terdapat pada mata manusia

Bagian-bagian mata manusia terdiri dari:
  1. Kornea: Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan keras, berfungsi untuk melindungi bagian mata yang lunak dan sensitif. Tebalnya 0,5 mm.
  2. Pupil: Pupil adalah celah berbentuk lingkaran yang berfungsi agar cahaya dapat masuk ke dalam mata. Saat cahaya terang pupil menguncup dan pada saat cahaya gelap pupil melebar.
  3. Iris: Iris adalah selaput berwarna hitam dan biru, yang berfungsi mengatur besar dan kecilnya pupil.
  4. Lensa mata: terdiri dari kristal, mempunyai dua permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8 mm. Lensa berfungsi membiaskan sinar pada benda sehingga menghasilkan bayangan pada retina, dan memfokuskan objek pada berbagai jarak.
  5. Aqueous humour: cairan di depan lensa mata, berfungsi untuk membiaskan cahaya ke dalam mata.
  6. Viterous humour: cairan di dalam bola mata, berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju retina
  7. Retina: berfungsi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Retina merupakan bagian mata yang penuh syaraf yang sensitif terhadap cahaya. Dari retina ini akan dilanjutkan ke syaraf optikus.
  8. Fovea sentralis: daerah cekung yang berukuran 0,25 mm dan di tengahnya terdapat bintik kuning.
B. Lup
Pernahkah anda mengamati benda-benda kecil dengan kaca pembesar? Kaca pembesar tersebut dikenal dengan nama lup. (Loupe = kaca pembesar = magniflying glass). Lup banyak digunaka oleh tukang reparasi jam/arloji, pedagang intan, bahkan para ahli tekstil. Lup berupa sebuah lensa postif yang digunakan untuk melihat benda kecil supaya dapat terlihat lebih besar dan lebih jelas. Karenanya benda atau objek diletakkan di antaranya lensa dan fokusnya. Karena penglihatan mata terhalang oleh lup, maka yang terlihat oleh mata sebenarnya adalah bayangan maya dari benda.

C. Mikroskop

Tidak pernah jelas mengenai kapan sebenarnya mikroskop dibuat. Tidak ada catatan, tetapi perbesaran gambar yang dibentuk oleh gelas telah diketahui oleh bangsa Yunani dan Romawi sejak zaman dahulu. Anthony Van Leuwenhoek yang mula-mula menggunakan mikroskop sederhana pada bidang mikrobiologi yaitu memakai lensa sederhana berukuran diameter 270 mm. Selanjutnya dalam pemakaian mikroskop untuk memperoleh ketajaman dan pembesaran dari objek yang diamati diperlukan pengetahuan tentang metode lensa dan kombinasi lensa. Berdasarkan perkembangan IPTEK, maka mikroskop dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

D. Kamera
Kamera atau tustel adalah alat untuk memperoleh gambar suatu objek atau benda dengan bantuan cahaya dan lensa cembung. Bayangan benda atau gambar yang dihasilkan oleh lensa dibentuk pada film. Kamera yang pertama digunakan adalah kamera jenis obskura. Kamera ini berbentuk sebuah kotak tertutup yang salah satu sisinya diberi lubang kecil.

Bagian utama dari sebuah kamera antara lain lensa cembung yang dilapisi diafragma dan film. Diafragma dapat mengubah besar kecilnya lubang masuk cahaya. Jika cahaya terlalu kuat diafragma dikecilkan. Jika cahaya kurang kuat maka diafragma diperbesar. Bayangan oleh lensa terbentuk di film. Agar bayangan tepat di film, lensa dapat diatur mendekat atau menjauh dari film. Film dilapisi dengan zat kimia tertentu, jika terkena cahaya maka akan terjadi proses perubahan pada lapisan tersebut sehingga bayangan akan tercetak di lapisan kimia pada film tersebut. Setelah film dikeluarkan dan dicuci menggunakan zat kimia tertentu maka gambar akan segera terbentuk.

Saat ini banyak macam kamera dengan teknologi elektronika yang sudah canggih yaitu kamera digital, yang dapat diakses dengan mudah ke dalam komputer. Jika kamu ingin mengetahui perkembangan teknologi kamera lebih jauh kamu dapat mencari informasinya dari dunia seni dan fotografi.

E. Teropong (Teleskop)
Teleskop dipakai untuk mengamati benda-benda yang jauh letaknya agar terlihat lebih dekat dan lebih jelas. Ada beberapa jenis teropong antara lain teropong bintang, teropong bumi, dan teropong prisma.

F. Proyektor
Proyektor adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan suatu bayangan yang lebih besar dari objek aslinya pada layar. Objek tersebut berupa gambar dan tulisan. Bagian-bagian dari proyektor yakni cermin cekung, lensa cembung, lensa plankonveks, dan lensa proyektor lampu. Lensa proyektor berfungsi mengumpulkan cahaya pada layar untuk membentuk bayangan tajam, dan cermin cekung berfungsi memantulkan cahaya pada lensa agar cahaya terkumpul pada slaid.


TOP

Apakah Itu Bunyi ?

A. Gelombang Bunyi
Bunyi adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan arah getarnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada slinki dan gelombang bunyi di udara. Dalam perambatannya gelombang bunyi berbentuk rapatan dan renggangan yang dibentuk oleh partikel-partikel perantara bunyi. Apabila gelombang bunyi merambat di udara, perantaranya adalah partikel-partikel udara. Gelombang bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara karena dalam ruang udara tidak ada partikel-partikel udara.

Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat sama dengan sifat-sifat dari gelombang yaitu :
a. Dapat dipantulkan (refleksi)
Bunyi dapat dipantulkan terjadi apabila bunyi mengenai permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng.
Contoh :
- Suara kita yang terdengar lebih keras di dalam gua akibat dari pemantulan bunyi yang mengenai dinding gua.
- Suara kita di dalam gedung atau studio musik yang tidak menggunakan peredam suara.

b. Dapat dibiaskan (refiaksi)
Refiaksi adalah pembelokan arah linatasan gelombang setelah melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda.
Contoh : Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari karena pembiasan gelombang bunyi.

c. Dapat dipadukan (interferensi)
Seperti halnya interferensi cahaya, interferensi bunyi juga memerlukan dua sumber bunyi yang koheren.
Contoh : Dua pengeras suara yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal (alat pembangkit frekuensi audio) dapat berfungsi sebagai dua sumber bunyi yang koheren.

d. Dapat dilenturkan (difraksi)
Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang bunyi ketika melewati suatu celah sempit.
Contoh : Kita dapat mendengar suara orang diruangan berbeda dan tertutup, karena bunyi melewati celah-celah sempit yang bisa dilewati bunyi.

B. Sumber Bunyi

Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara merambat melalui medium atau zat perantara sampai ketelinga. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Hal-hal yang membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar adalah :
1. Ujung penggaris yang digetarkan menimbulkan bunyi.
2. Pada saat berteriak, jika leher kita dipegangi akan terasa bergetar.
3. Dawai gitar yang dipetik akan bergetar dan menimbulkan bunyi.
4. Kulit pada bedug atau gendang saat dipukul tampak bergetar.

Ada tiga aspek dari bunyi sebagai berikut :
a. Bunyi dihasilkan oleh suatu sumber seperti gelombang yang lain, sumber bunyi adalah benda yang bergetar.
b. Energi dipindahkan dan sumber bunyi dalam bentuk gelombang longitudinal.
c. Bunyi dideteksi (dikenal) oleh telinga atau suatu instrumen cepat rambat gelombang bunyi di udara dipengaruhi oleh suhu dan massa jenis zat.

C. Frekuensi Bunyi
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Infrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz.
    Bunyi Infrasonik dapat didengar anjing, jangkrik, angsa, dan kuda.

2. Audiosonik, adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 – 20.000 Hz.
    Bunyi Audiosonik dapat di dengar oleh telinga manusia.

3. Ultrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz.
    Bunyi Ultrasonik dapat didengar oleh kelelawar dan lumba-lumba.

Adapun kegunaan gelombang ultrasonik adalah sebagai berikut :
a. Kelelawar
Gelombang ultrasonik yang dipancarkan oleh kelelawar mengetahui jarak suatu benda terhadap dirinya berdasarkan selang waktu yang diperlukan oleh gelombang pancar untuk kembali ke kelelawar. Itulah sebabnya kelelawar yang terbang malam tidak pernah menabrak benda-benda yang ada disekitarnya.
b. Mengukur kedalaman laut atau kedalaman gua
Teknik pantulan pulsa ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut di bawah kapal. Pulsa ultrasonik dipancarkan dan pantulan pulsa ultrasonik diterima oleh alat atau instrumen yang disebut Fathometer.
Ketika pulsa ultrasonik dipancarkan oleh Fathometer mengenai dasar laut, maka pulsa ultrasonik dipantulkan dan diterima kembali oleh Fathometer.
Dengan mengukur atau mencatat selang waktu antara saat pulsa dikirim dan saat pulsa pantul diterima, maka kedalaman air di bawah kapal dapat dihitung. Jarak yang ditempuh pulsa ultrasonik dapat dihitung dengan rumus jarak sebagai berikut :

Pulsa ultrasonik menempuh jarak pergi-pulang, maka kedalaman air :
h = Kedalaman laut (m)
v = Kecepatan gelombang didalam air laut (m)
s = Jarak pergi-pulang pulsa ultrasonik (m)
t = waktu yang diperlukan gelombang pergi-pulang (sekon)
Dengan cara yang sama untuk mengukur kedalaman laut, gua juga dapat dihitung yaitu dengan memancarkan pulsa ultrasonik dari fathometer sehingga mengenai bagian yang paling dalam gua. Pulsa ultrasonik kemudian dipantulkan dan diterima kembali oleh fathometer.
 
Jika jarak yang ditempuh pulsa ultrasonik dapat dihitung dengan rumus : s = v . t, berarti kedalaman gua tersebut adalah :
h = Kedalaman laut (m)
v = Kecepatan gelombang didalam air laut (m)
t = waktu yang diperlukan gelombang pergi-pulang (sekon)
c. Mendeteksi kerusakan logam
Selain dimanfaatkan untuk mengetahui kedalaman laut dan gua, gelombang ultrasonik juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kerusakan logam yang berada di dalam tanah, misalnya pipa air dan lain-lain.

Ketika pulsa-pulsa gelombang bunyi menumbuk sebuah logam yang rusak, maka pulsa-pulsa itu sebagian dipantulkan dan sebagian lagi diteruskan. Pulsan-pulsa yang dipantulkan itu terjadi karena mengenai suatu pembatas yang memiliki massa jenis yang berbeda. Pantulan-pantulan pulsa tersbeut diterima alat pendeteksi, sehingga kerusakan pada logam dapat diketahui.

d. Penggunaan dalam bidang kedokteran

Pemeriksaan untuk melihat bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan pulsa-pulsa ultrasonik dinamakan USG (ultrasonografi). Dalam tubuh manusia, pulsa-pulsa ultrasonik dipantulkan oleh jaringan-jaringan, tulang-tulang dan cairan tubuh dengan massa jenis berbeda. Memantulkan pulsa-ulsa ultrasonik yang dipancarkan dapat menghasilkan gambar-gambar bagian tubuh yang dijumpai oleh pulsa-pulsa ultrasonik pada layar Osiloskop.

Ultrasonik terutama berguna dalam diagnosis kedokteran karena beberapa hal sebagai berikut :
  • Ultrasonik jauh lebih aman daripada sinar – X yang dapat merusak sel-sel tubuh manusia karena ionisasi, maka ultrasonik lebih aman digunakan untuk melihat janin dalam perut ibu dibandingkan sinar – X.
  • Ultrasonik dapat digunakan terus-menerus unuk melihat pergerakan janin atau lever seseorang, tanpa melukai atau menimbulkan resiko terhadap pasien.
  • Ultrasonik dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit, sedangkan gambar yang dihasilkan sinar – X adalah datar tanpa ada petunjuk tentang kedalamannya.
  • Ultrasonik dapat mendeteksi perbedaan jaringan-jaringan dalam tubuh yang tidak dapat dilakukan sinar – X. Dengan ini ultrasonik kadang-kadang mampu menemukan tumor atau gumpalan dalam tubuh manusia.
  • Frekuensi bunyi merupakan banyak getaran yang terjadi setiap sekon. Frekuensi getaran yang dihasilkan sumber bunyi sama dengan frekuensi gelombang bunyi, sehingga hubungan antara cepat rambat, panjang gelombang dan frekuensi bunyi adalah :
Dimana :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
 = panjang gelombang bunyi (m)
F = frekuensi bunyi (Hz)

D. Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi didefinisikan sebagai hasil bagi jarak antara sumber bunyi dan pendengar dengan selang waktu yang diperlukan bunyi untuk merambat. Secara matematis dituliskan :

Dimana :
v = Kecepatan (m/s)
s = Jarak sumber bunyi dan pendengar (m)
t = waktu bunyi merambat (s)
Cepat rambat bunyi pada berbagai medium perantara berbeda-beda. Bunyi akan merambat paling baik dalam zat padat dan paling buruk dalam gas.

Cara menghitung cepat rambat bunyi dalam berbagai zat :

1. Cepat rambat bunyi dalam zat padat
Cepat rambat bunyi dalam zat padat tergantung pada modulus Young dan massa jenis zat padat.
Dengan :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
E = modulus Young (N/m2)
 = massa jenis zat padat (kg/m3)

2. Cepat rambat bunyi dalam zat cair
Cepat rambat bunyi dalam zat cair tergantung pada modulus Bulk dan massa jenis zat cair.
Dengan :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
B = modulus Bulk (N/m2)
 = massa jenis zat padat (kg/m3)

3. Cepat rambat bunyi dalam gas
Cepat rambat bunyi dalam gas tergantung pada suhu dan jenis gas.
Dengan :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
 = konstanta Laplace
R = konstanta gas umum (J/mol K)
T = suhu gas (K)
M = massa molekul relatif gas

Cepat rambat bunyi dalam berbagai medium
Medium Kecepatan bunyi (m/s)

Dalam medium udara, bunyi mempunyai dua sifat khusus, yaitu :
  1. Cepat rambat bunyi tidak bergantung pada tekanan udara, artinya jika terjadi perubahan tekanan udara, cepat rambat bunyi tidak berubah.
  2. Cepat rambat bunyi bergantung pada suhu. Makin tinggi suhu udara, makin besar cepat rambat bunyi. Pada tempat yang tinggi, cepat rambut bunyi lebih rendah, karena suhu udaranya lebih rendah, bukan karena tekanan udara yang rendah.
E. Karakteristik Bunyi
1. Nada
Berdasarkan keteraturan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi nada dan desah. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur, mislanya bunyi berbagai alat musik. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur, misalnya bunyi daun tertiup angin dan bunyi gemuruh ombah. Ada pula bunyi yang berlangsung sangat singkat tetapi kadang-kadang sangat kuat. Bunyi demikian disebut dentum, misalnya bunyi meriam, senapan, dan bom.
Tinggi rendahnya nada tergantung pada frekuensinya, sedang kuat lemahnya nada ditentukan oleh amplitudo. Berbagai jenis nada dapat dideteksi dengan garputala. Sebuah garputala mempunyai frekuensi biasanya sudah tertera pada garputala tersebut.

2. Warna bunyi (timbre)
Nada yang dihasilkan oleh alat musik mempunyai karakteristik tertentu, sehingga kita dapat dengan mudah membeda-bedakan nada yang dihasilkan oleh piano dan gitar, seruling dan terompet, atau suara laki-laki dan suara perempuan, meskipun frekuensi nadanya sama.
Dua nada yang mempunyai frekuensi sama tetapi bunyinya berbeda disebut timbre (warna suara). Tembre terjadi karena cara bergetar setiap sumber bunyi berbeda.

3. Hukum Mersenne
Tinggi nada atau frekuensi nada diselidiki oleh ilmuwan fisika berkebangsaan Prancis bernama Mersenne (1588-1648). Mersenne menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang senar. Penampang senar, tegangan senar, dan jenis senar. Alat yang digunakan adalah sonometer.
Frekuensi dawai yang bergetar bergantung pada beberapa faktor, yaitu 
a. Panjang dawai, semakin pendek dawai semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan
b. Tegangan dawai, semakin tegang dawai, semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
c. Massa jenis bahan dawai, semakin besar massa jenis bahan dawai, semakin rendah frekuensi yang 
    dihasilkan
d. Penampang dawai, semakin besar luas penampang dawai, semakin rendah frekuensi yang 
    dihasilkan.

F. Resonansi
Jika dua buah garputala berfrekuensi sama salah satunya digetarkan (dibunyikan) kemudian didekatkan ke garputala yang lain, maka garputala yang lain tersebut akan ikut bergetar.
 
Peristiwa ikut bergetarnya suatu benda ketika benda lain di dekatnya digetarkan disebut resonansi. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alami benda yang ikut bergetar.
Peristiwa resonansi juga dapat dilihat pada ayunan bandul yang tergantung. Jika bandul kamu ayunkan, bandul akan bergetar dengan frekuensi alamiahnya. Bandul yang panjang talinya sama akan bergetar dengan frekuensi alamiah yang sama.

Keuntungan dan kerugian adanya resonansi
Beberapa keuntungan adanya resonansi bunyi adalah sebagai berikut :
a.  Pada telinga kita terdapat kolom udara yang disebut kanal pendengaran yang akan memperuat 
   bunyi yang kita dengar
b. Adanya ruang resonansi pada gitar, biola, saron, kolintang, dan kentongan dapat memperkeras 
    bunyi alat-alat tersebut
c. Kantung udara yang dimiliki katak pohon dna katak sawah dapat memperkeras bunyi yang 
    dihasilkan.

Contoh-contoh kerugian akibat resonansi antara lain :
a. Suara tinggi seorang penyanyi dapat memecahkan gelas yang berbentuk piala karena gelas 
    beresonansi.
b. Dentuman bom atau mesin pesawat supersonik dapat memecahkan kaca-kaca jendela bangunan.
c. Bunyi yang terlalu kuat dapat memecahkan telinga kita.
d. Pengaruh kecepatan angin pada sbeuah jembatan di Selat Tacoma, Amerika Serikat, menghasilkan 
    resonansi yang menyebabkan jembatan roboh.

G. Pemantulan Bunyi
Gelombang bunyi dapat dipantulkan dan diserap. Sebagian besar bunyi dipantulkan jika mengenai permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu atau semen, besi, kaca, dan seng. Sebaliknya, sebagian besar bunyi akan diserap jika mengenai permukaan benda yang lunak, misalnya kain, karet, busa, gabus, karpet, dan wol (benda-benda peredam bunyi).

1. Hukum pemantulan bunyi

Hukum pemantulan bunyi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Bunyi datang, buny pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.

2. Macam-macam bunyi pantul
a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Bunyi pantul memperkuat bunyi asli terjadi apabila bunyi pantul terdengar hampir bersamaan, sehingga bunyi asli menjadi lebih keras. Bunyi ini akan terjadi apabila jarak dinding terhadap sumber bunyi kurang dari 10 meter. Contohnya suara kita akan terdengar lebih keras di dalam kamar atau amar mandi dna bunyi kereta api bertambah keras di dalam terowongan.

b. Gaung atau kerdam
Gaung atau kerdam terjadi jika jarak dinding terhadpa sumber bunyi agak jauh (10 m – 25 m). Gaung adalah bunyi yang terdengar kurang jelas akibat sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli sehingga mengganggu bunyi asli.
Gaung terjadi pada gedung besar yang tertutup, seperti gedung pertemuan dan gedung pertunjukkan.
Untuk menghindari terjadinya gaung, pada dinding bagian dalam gedung bioskop, studio radio atau televisi, dan studio rekaman dilapisi bahan peredam. Bahan peredam yang sering digunakan antara lain kain wol, kapas, kertas karton, karet, dan gelas.

c. Gema
Jika jarak dinding pemantul cukup jauh, maka akan terjadi bunyi pantul yang terdengar sesudah bunyi asli ducapkan (dipancarkan). Bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli disebut gema. Gema terdengar jelas seperti bunyi asli. Gema dapat terjadi di lereng gunung yang terjal, jurang dan tempat-tempat lain.

3. Manfaat pemantulan bunyi
Manfaat pemantulan bunyi antara lain :
a. Mendeteksi cacat dan retak pada logam
b. Mengukur ketebalan pelat logam
c. Mengukur kedalaman laut
d. Mengetahui kedudukan kapal selam dengan mengirim gelombang ultrasonik dari kapal pemburu 
    ke bawah laut.
e. Mengetahui kedudukan gerombolan ikan di laut
f. Mengetahui kantung-kantung cekungan minyak bumi dengan mengirimkan gelombang bunyi ke 
   dalam tanah.
TOP

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet

Cara menulis daftar pustaka dari internet yang benar ~ Berikut ini kami akan memberikan informasi menarik, berita unik dan tutorial tips & Trik yang tentunya sangat membantu anda serta menambah informasi. kali ini kami akan membahas tentang Cara menulis daftar pustaka dari internet yang benar secara lengkap dan mendetail, langsung saja silahkan baca info artikel berikut Ini :

cara menulis daftar pustaka dari internet yang benar
Cara menulis daftar pustaka dari internet yang benar - dapat anda baca dan ikuti langkah cara Cara menghapus mention di twitter ini di bawah ini :
  1.     Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga
  2.     Judul tulisan diletakkan diantara tanda kutip
  3.     Jika karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring
  4.     Data publikasi berisi protocol dan alamat, path, tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan.
  5.     Contoh penulisan daftar pustaka dari internet.

Dari WWW

1. Hasibuan, Rusli. “Menanam Jengkol di Bukit Kapur.” http://www.duniatani.or.id/riset/rusli
    /palawija_jengkol.html (diakses tanggal 12 Juni 2003)
2. Dari file transfer protocol (kutipan yang diunduh melalui FTP)
3. Johnson-Eilola, Jordan. “Little Machine: rearticulating Hypertext Users.” FTP deadalis.com/pug 
    cccc95/Johnson-eilola (diakses tanggal 10 Februari 1996)
4. Dari surat elektronik (Ratron / email)
5. Rahman, Afif. “Proposal Buku Sekolah Murah Meriah.” afif-r23@dodols.com (diakses tanggal 22 
    September 2009)

Daftar pustaka :
Utorodewo, Felicia N. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Universitas Indonesia, 2007. (Dipakai di lingkungan UI)

Semoga dengan artikel diatas tentang Cara menulis daftar pustaka dari internet yang benar anda dapat lebih mengerti dan memahami tutorial yang dapat membantu sesuai dengan kebutuhan anda saat ini.
TOP

Cara Menjernihkan Air Sederhana

Cara Menjernihkan Air Sederhana Akhir-akhir ini globalisasi semakin mendesak manusia untuk terus berkreasi menciptakan hal-hal baru untuk memenuhi kebutuhan mereka. Salah satunya adalah menjernihakan air yang bisa melalui Cara Menjernihkan Air Sederhana.

Sebenarnya jika sobat tahu, Cara Menjernihkan Air Sederhana sangatlah gampang. Ini dia langkah-langkahnya:

Sumber air bersih dan jernih semakin langka dan distribusinya tidak merata. Salah satu alternatif mendapatkan air bersih adalah dari sumur atau sungai yang tidak tercemar bahan-bahan kimia yaitu dengan membuat penjernihan air secara sederhana yang memanfaatkan sumberdaya di sekitar kita. Penjernihan terdiri dari tahap pertama berupa pengendapan/sedimentasi dan tahan kedua berupa penyaringan/filtrasi.

Bahan dan alat :

•Air sumur/sungai yang tidak tercemar
•Batu kerikil sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen.
•Pasir untuk menahan endapan lumpur.
•Arang sebagai penyerap partikel yang halus, penyerap bau dan warna yang terdapat di air.
•Ijuk untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang mengalir
•Drum plastik/gentong/bak semen 200 lt
•Gentong besar atau bak penampung dari semen
•Pompa air Penyangga kayu (bila perlu)
•Pipa bambu/Paralon atau selang plastik
•Kran air
•Kasa nyamuk dari plastik
•Solasi paralon dan lem paralon.

Cara Kerja

Mempersiapkan bak penampung air.
Buatlah kran pada ketinggian 10 cm dari bagian dasar, untuk masing-masing drum/gentong. Kran disambung saluran paralon 30 cm yang diberi lubang dan dibungkus dengan kasa nyamuk. Saluran paralon tersebut terdapat pada bagian dalam drum/gentong.
Cucilah bahan-bahan penyaring seperti batu kerikil, arang, pasir dan ijuk hingga benar-benar bersih, dikeringkan. Susunlah bahan penyaring mulai dari bagian dasar keatas berturut-turut ijuk (ketebalan 15 cm); pasir (10 cm); batu kerikil (10 cm); ijuk (5 cm); arang (15 cm); pasir (10 cm); kerikil (10 cm); ijuk ( 5 cm); pasir (10 cm); dan batu kerikil (10 cm).
Ingat, dalam penyusunannya harus rapat dan merata, jangan sampai ada rongga antar lapisan. Buat penyangga kayu berundak. Ketinggian undak pertama 50 cm dan udak kedua 170 cm ( disesuaikan dengan ketinggian drum). Susun kedua drum/gentong secara bertingkat. Drum/gentong pertama diletakkan di undak pertama (untuk penyating).
Setelah mengendap baru air dialirkan. Alirkan air dari drum/gentong pertama ke gentong kedua. Air yang keluar pertama, mula-mula keruh dan setelah beberapa saat akan jernih. Setelah jernih, baru ditampung ke drum/gentong kedua. Sebelum diminum air harus direbus atau sterilkan dengan SODIS. Setelah beberapa lama (lebih kurang 3 bulan) air yang keluar tidak jernih lagi, berarti filter perlu diganti atau dicuci lagi.
Setelah mempersiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan , kami mulai merancang alat yang akan digunakan , menyiapkan air bersih , dan menyiapkan air keruh yang akan dijernihkan

nah semoga dengan tips dari Si Sarap untuk Cara Menjernihkan Air Sederhana ini dapat membantu sobat menuju a better life.
TOP

TEORI BIG BANG (LEDAKAN BESAR)

Big Bang (terjemahan bebas: Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar) dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem
Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.
Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin.

Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi.
tata surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
TOP

SUSUNAN JAGAT RAYA DAN TATA SURYA

1. Matahari
  • Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
  • Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya.
  • Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti.
  • Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
  • Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang  dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
  • Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16.
  • Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi.
2. Planet
  • Sebelum bulan Agustus 2006, para astronom masih berpendapat ada 9 planet dalam tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
  • Secara umum planet-planet bergerak dari barat ke timur, kecuali Venus dan Uranus.
  • Setiap planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang berbeda-beda.
  • Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya memantulkan cahaya yang diterima dari matahari.
  • Pada tanggal 24 Agustus 2006 Majelis Umum Uni Astronomi Internasional (IAV) di Praha, Ceko, menyatakan bahwa Pluto bukan lagi sebagai planet. Bahkan pada tanggal 7 September 2006 nama Pluto diganti dengan deretan enam angka, yaitu 134340. Dengan demikian, sejak tanggal 24 Agustus 2006 di tata surya terdapat 8 planet.
  • Ukuran antara planet satu dengan yang lain berbeda. Begitu pula jaraknya terhadap matahari.
  • Planet yang terdekat terhadap matahari mempunyai skala revolusi terkecil.
3. Bintang
  • Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.
  • Terdapat bintang semu dan bintang nyata.
  • Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain.
  • Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri.
  • Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
  • Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah: Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
4. Rasi Bintang
  • Rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus.
  • Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam.
  • Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang.
  • Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma.
  • Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.
  • Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan  yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
  • Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja.
  • Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.
  • Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper.
  • Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang.
  • Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
5. Galaksi
  • Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.
  • Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way).
  • Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi.
  • Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.
  • Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar (1011) galaksi pada alam semesta teramati.
  • Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec).
  • Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik.
  • Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster.
  • Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.
  • Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
6. Komet                                                                                 
  • Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut panjang.
  • Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong.
  • Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet.
  • Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi.
  • Bagian-bagian komet, yaitu: 1. Inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun dari debu dan gas. 2. Koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti. 3. Ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi (1SA = jarak antara bumi dan matahari). Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Hal itu dikarenakan ekor komet terdorong oleh radiasi dan angin matahari.
  • Kebanyakan komet tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus dengan menggunakan teleskop.
  • Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali.
  • Komet sering disebut sebagai bintang berekor.
7. Asteroid
  • Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter.
  • Asteroid disebut juga planetoid  atau  planet kerdil.
  • Asteroid yang terbesar dan yang pertama adalah  Ceres  yang ditemukan oleh  Giussepe Piazzi (astronom Italia).
  • Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
8. Meteor
  • Meteor/Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar.
  • Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel.
  • Batuan-batuan ini masuk ke atmosfer bumi karena pengaruh gravitasi bumi.
  • Gesekan dengan atmosfer bumi menghasilkan panas yang membakar habis batuan-batuan itu sebelum sempat mencapai permukaan bumi.
  • Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor.
  • Adapun batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut meteorit.
  • Ada sebuah meteorit yang jatuh di Arizona USA dengan ukuran yang sangat besar hingga membentuk sebuah kawah. Kawah tersebut dinamakan Kawah Barringer.
  • Contoh meteorit dapat dilihat di Museum Geologi, Bandung.
9. Satelit
  • Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.
  • Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan.
  • Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya.
  • Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.
  • Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa Interasional (International Space Station).
  • Jenis-jenis satelit, antara lain : Satelit astronomi, satelit komunikasi, satelit pengamat bumi, satelit navigasi, satelit mata-mata, satelit tenaga surya, stasiun angkasa, satelit cuaca, dan satelit miniatur.
TOP

Energi dan Daya Listrik Joule

A. PERUBAHAN BENTUK ENERGI
Dalam kehidupan sehari-hari energy listrik ini sangat berguna karena bentuk energy listrik mudah diubah menjadi energy lain.

1. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
Dalam lampu energy listrik diubah menjadi energy cahaya. Dewasa ini terdapat dua jenis lampu yang banyak digunakan, yaitu lampu pijar dan lampu TL atau lampu tabung.TL singkatan dari bahasa inggris, Tube Lamp artinya lampu tabung.
Orang pertama yang membuat lampu pijar adalah Thomas A. Edison (1847-1931). Lampu yang dibuat Edison ini terdiri dari seutas benang kawat karbon. Kawat karbon kecil ini diletakkan dalam bola kaca yang hampa udara. Arus listrik dialirkan melalui kawat karbon. Setelah kawat memanas dan memijar, bola lampu bersinar.
Lampu pijar yang diperoduksi saat ini, terbuat dari filament. Filamen ini merupakan kawat Wolfram kecil yang digulung menjadi spiral rangkap.Filamen dipasang dalam bola kaca yang berisi gas argon yang berfungsi untuk mencegah kebakaran. Ukuran filament disesuaikan dengan besarnya tegangan listrik yang akan digunakan. Ketika arus listrik mengalir, filamen memanas sampai suhu sekitar 10000C atau lebih. Oleh karena panasnya, filament memijar dan memancarkan cahaya.
Lampu TL, memiliki cara kerja yang berbeda dengan lampu pijar. Lampu TL terdiri atas sebuah tabung yang berisi gas neon, sedangkan lampu pijar biasa tidak berisi gas. Ujung-ujung tabung diberi elektroda yang memiliki beda potensial cukup tinggi. Perbedaan potensial inilah yang menimbulkan loncatan bunga api listrik di antara ke dua elektroda itu. Loncatan api listrik menyebabkan gas yang ada dalam tabung memancarkan cahaya ultraviolet. Lapisan fosfor pada tabung cahaya lampu TL berwarna putih memendar sehingga lampu tampak menyala.

2. Perubahan Energy Listrik Menjadi Energy Kalor
Prinsip dasar perubahan energy listrik menjadi energy kalor adalah ketika listrik menglir melalui suatu hambatan, sebagian energy listrik berubah menjadi energy kalor. Adanya energy kalor ini bahan yang dialiri listrik menjadi sangat panas dan dapat dipakai untuk memanasi bahan-bahan lain. Prinsip ini diterapkan pada kompor listrik, alat pemanas air, solder listrik, ataupun setrika listrik.

3. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Gerak
Perubahan energy listrik menjadi energy gerak dimulai dengan perubahan energy listrik menjadi energy magnetic. Energy magnetic inilah yang akan menggerakkan poros atau as pada alat-alat listrik. Prinsip ini, diantaranya digunakan pada alat-alat rumah tangga, seperti kipas angin dan bor listrik.
 
A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR ENERGI LISTRIK
Besarnya energy listrik sangat bergantung pada tegangan listrik, arus listrik, dan lamanya waktu pemberian listrik tersebut. Pemanas air (heater) akan lebih cepat panas jika diberi tegangan listrik 220 Volt, dibandingkan apabila heater tersebut diberi tegangan 110 Volt. Semakil lama dinyalakan, semakin panas gulungan kawar heater tersebut. Energi panas yang dihasilkan sebanding dengan energy listrik yang diberikan.
Pada saat memanaskan air dengan pemanas air, arus listrik yang mengalir pada gulungan kawat diubah menjadi energy kalor. Energi kalor ini diserap oleh air. Semakin besar arus listrik yang mengalir pada gulungan kawat, kenaikan suhu air semakin tinggi. Arus listrik semakin besar berarti energy listrik yang mengalir semakin besar. Kenaikan suhu air sesuai dengan hubungan antara kalor (Q), massa (m), kalor jenis (c), perubahan suhu (∆T). Secara matematika dapat dituliskan dalam bentuk persamaan sbb :

Keterangan :

Berdasarkan persamaan di atas, besarnya kalor atau panas yang diserap oleh air bergantung pada besarnya kenaikan suhu. Kenaikan suhu bergantung pada tegangan, arus, dan lamanya pemanasan. Semakin besar kenaikan suhu air, semakin besar pula kalor yang diterima oleh air.
Berdasarkan uraian di atas, besar kalor yang diterima air sebanding dengan tegangan listrik, arus listrik, dan waktu. Di samping itu, kalor yang diterima air (Q) sebanding dengan energy listrik (W) yang dihasilkan rangkaian listrik. Pernyataan ini dapat dituliskan dalam bentuk Q ≈ W
Energi listrik yang dihasilkan sebanding dengan besarnya tegangan, arus dan waktu. Jadi,

Keterangan :
W = Energi listrik (joule, J)
V = tegangan (volt, V)
I = Kuat arus listrik (ampere, A)
t = Waktu (sekon, s)
Persamaan lain untuk mendapatkan energy listrik adalah dengan memasukkan persamaan V = I R atau I = V/R ke dalam persamaan W = V I t.

DAYA LISTRIK
Sering kita lihat pada Bohlam-bohlam ada tulisan 20W/220 V, 40W/220V,60W/220V, apakah arti tulisan tersebut ? tanya siswa kepada gurunya. Ooo itu berkaitan dengan energy per detik yang dipakai untuk menyalakan lampu itu. Angka 20W/220V artinya ketika lampu dipasang pada tegangan 220V, lampu itu akan menghabiskan energy listrik sebesar 20 joule tiap detiknya (1 Watt = 1 joule/detik). Siswa tersebut bertanya lagi, ke mana hilangnya energy listrik itu pak ?.Sebagian energy listrik diubah menjadi energy cahaya dan sebagian lagi menjadi panas. Coba kamu pegang lampu ini, panas tidak ?.Iya pak panas sekali lampu ini. Ingat pada kipas angin, energy listrik diubah menjadi energy kinetic yang menggerakkan kipas angin tersebut
Hubungan antara daya ( P ), tegangan listrik ( V ), dan waktu ( t ) dapat dinyatakan sebagai berikut ;

Dengan P = daya listrik (watt,W)
W = usaha (joule,J)
t = Waktu (sekon,s)
Persamaan daya listrik dapat pula dituliskan menjadi :

Menghitung Pemakaian energi Listrik Yang Digunakan Di Rumah
Setiap bulan kita selalu membayar pemakaian energy listrik di rumah kita. Satuan yang digunakan PLN untuk menentukan jumlah energy listrik yang dipakai adalah kilo watt jam (kiloWatt Hour = k Wh). 1 k Wh adalah energy yang digunakan selama satu jam pada daya listrik 1000 Watt.
Kesetaraan satuan k Wh dengan satuan joule.
1 watt = 1 joule/sekon
1 watt sekon = 1 joule
1 kilowatt jam = (1000 watt) (3600 sekon)
= 3.600.000 watt sekon
Dengan demikian, 1 k Wh = 3.600.000 joule.
Untuk mengetahui jumlah pemakaian energy listrik di rumah, biasanya digunakan k Wh-meter atau meteran listrik.
Untuk menghitung pemakaian energy di rumah, kamu dapat mengamati kuitansi rekening listrik bulanan. Perhatikan table berikut :

Angka Kedudukan Meteran
Kode Akhir Lalu
LWBP 000887 000840
WBP

Dari tabel, misalkan diketahui rumah keluarga pak Budi memiliki daya listrik 450 watt. Pada bulan juni 2009, keluarga pak Budi menggunakan listrik sebesar 47 k Wh, ini diketahui dari angka kedudukan meter akhir- lalu ( 887-840 = 47 k Wh). Jika diketahui 1 kWh sebesar Rp. 180,00. Maka Jumlah rekening listrik yang harus dibayar keluarga pak Budi adalah (Rp. 180,00) (47 kWh) = Rp. 8.460,00.
Listrik yang digunakan di rumah-rumah berasal dari pusat pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik bermacam-macam, ada yang dibangkitkan dengan energy dari air terjun, energy uap, dan energy diesel. Sebagai contoh PLTA Bakaru Kab. Pinrang.
Kita harus menghemat pemakaian listrik agar biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan dapat berkurang. Penghematan dapat dilakukan dengan membatasi pemakaian alat-alat listrik pada saat-saat tertentu dan memakainya hanya saat dibutuhkan.

Rangkuman
1. Energi listrik dapat diubah bentuknya menjadi energy lain. Contohnya :
    a. Perubahan energy listrik menjadi energy cahaya, misalnya pada lampu pijar ;
    b. Perubahan energi listrik menjadi energy kalor, misalnya pada setrika,solder dan kompor listrik;
    c. Perubahan energy listrik menjadi energy gerak, misalnya pada kipas angin.
2. Energi listrik (W) bergantung pada tegangan (V), Kuat arus (I), dan lamanya pemakaian listrik (t).   Atau dirumuskan : W = V I t
3. 1 kWh adalah energy listrik yang digunakan selama satu jam pada daya listrik 1000 watt. 1 kWh = 3600.000 joule.
4. Daya listrik dirumuskan : P = V I
5. Penghematan pemakaian energy listrik dapat digunakan dengan cara berikut :
    a. Memilih peralatan listrik yang berdaya rendah, seperti menggunakan lampu TL atau neon.
    b. Membatasi pemakaian peralatan listrik dan memakainya hanya saat dibutuhkan.

Contoh Soal
1. Sebuah pemanas air 12 volt dialiri arus listrik 5 ampere. Tentukan kalor yang ditimbul setelah pemanas dialiri arus listrik dalam selang waktu 10 sekon !
Jawaban :
Diketahui :
Ditanyakan W = ...?
Penyelesaian : W = V I t
= (12 volt) (5 ampere) ( 10 sekon)
= 600 joule.

2. Sebuah lemari es 350 watt; 250 volt, dinyalakan dengan tegangan yang sama selama 5 menit. Berapa besarnya energy listrik yang digunakan ?
Jawaban :
Diketahui : p = 350 watt
V = 250 volt
t = 5 menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon
Ditanyakan W = …?
Penyelesaian : W = P t
= (350 watt) (300)
= 10.500 joule.

3. Dalam sebuah rumah terdapat 4 lampu 30 watt,2 lampu 60 watt dan 3 lampu 10 watt yang menyala 5 jam setiap hari. Jika harga langganan 1 k Wh sebesar Rp 1000,00, berapa biaya pemakaian listrik dalam 1 bulan (30 hari) ?
Jawaban :
Diketahui : Jumlah daya ( Ptotal) = (4 x 30 W) + (2 x 60 W) + (3 x 10 W)
= (120W) + (120W) + (30 W)
= 270 W
= 0,27 kW
Waktu (t) = 5 jam
Ditanyakan : W = …?
Penyelesaian : W = Ptotal . t
= 0,27 kW x 5 jam x 30 hari
= 40,5 kWh
Dan biaya yang harus dibayar adalah (40,5 kWh) (Rp. 1000,00) = Rp. 40.500,00.

SOAL LATIHAN
1. Sebuah solder bertegangan 120 volt dihubungkan dengan sumber tegangan. Jika elemen pemanas memiliki hambatan 20 ohm, berapakah kalor yang ditimbulkan setelah solder dialiri arus listrik selama 2 menit ?
2. Kawat penghantar berhambatan 100 ohm dialiri arus listrik 5 ampere. Berapakah watt daya listriknya ?
3. Berapakah daya sebuah sekering yang dipasang pada tegangan 120 volt agar dapat menyebabkan arus mengalir sebesar 3 ampere ?
4. Sebuah lampu pijar berdaya 60 watt menyala selama ¼ jam. Berapakah besarnya energy yang digunakan lampu tersebut ?
5. Dalam sebuah rumah terdapat 4 buah lampu 25 watt yang menyala 12 jam setiap hari dan 2 buah lampu 5 watt yang menyala 10 jam setiap hari dan sebuah setrika 250 watt yang digunakan 1 jam setiap hari. Jika tarif listrik Rp.1.500,00 per kWh . Hitunglah :
    a. Energi listrik yang dipakai selama 30 hari
    b. Besar rekening tagihan PLN.

LAMPIRAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA/Fisika
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Materi Pokok : IX.1. ENERGI DAN DAYA LISTRIK
Sub. Materi Pokok : IX.1. 1. Persamaan Energi dan Daya Listrik
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
II. Kompetensi dasar :3.4 Mendiskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator :
• Menjelaskan hubungan antara V.I dengan energi listrik yang digunakan.
• Menjelaskan hubungan antara daya listrik, energi listrik dan satuannya ( kWh dan joule ).
• Menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam perhitungan penggunaan listrik di rumah tangga berdasarkan angka yang tertera pada kWh meter.
• Menunjukkan perubahan energi listrik menjdi energi bentuk lain.
• Menunjukkan beberapa alat sehari-hari yang memanfaatkan energi listrik.
• Mempraktekkan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari dan mengemukakan alasannya.

IV. Tujuan Pembelajaran :
Pemahaman dan Penerapan Konsep
Siswa mampu :
1. menjelaskan pengertian energi listrik.
2. merumuskan energi listrik berhubungan dengan tegangan ( beda potensial ) dengan jumlah muatan.
3. menjelaskan pengertian daya listrik.
4. merumuskan daya listrik sehubungan dengan energi dan selang waktu
5. menjelaskan pengertian data yang tertera pada alat listrik.
6. menjelaskan konsep hambatan.listrik
7. menghitung rekening listrik di rumah
8. menghitung energi listrikpada lat listrik.

Kinerja Ilmiah
Siswa mampu :
1. mengukur penggunaan energi listrik oleh alat listrik.

V. Materi Pokok
Energi dan Daya Listrik
VI. Langkah Pembelajaran :
Pendahuluan :
Motivasi :
Guru mengajukan pertanyaan :
• Apa yang Anda rasakan ketika Anda memegang bola lampu? Dari mana asalnya panas pada lampu tersebut ?
• Mengapa lampu 60 watt menyala lebih terang daripada lampu 10 watt?

Pengetahuan Prasyarat :
• Pengertian tegangan
• Pengertian kuat arus listrik, lambang dan satunnya.
• Pengertian enrgi

Kegiatan Inti :
• Siswa diminta berkelompok untuk melakukan diskusi tentang “ merumuskan energi listrik “ halaman 2 s.d halaman 5 buku Sains Fisika SMP Martin Kanginan, Penerbit Erlangga jilid 3B.
• Siswa diminta berkelompok untuk melakukan percobaan tentang “ mengukur penggunaan energi listrik oleh alat listrik “ halaman halaman 5 buku Sains Fisika SMP Martin Kanginan, Penerbit Erlangga jilid 3B.
• Secara berkelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi maupun percobaan ( diskusi kelompok ).

Penutup :
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan ( diskusi kelas ) :
1. Panasnya bola lampu pijar yang sedang menyala dikarenakan adanya energi kalor yang dipancarkan oleh lampu pijar.

2. Energi listrik merupakan hasil kali antara jumlah muatan yang mengalir melalui kabel dengan beda potensial antara dua ujung kabel yang dilalui muatan listrik tersebut.
Rumus :

Keterangan :
Q : jumlah muatan, satuan : coulomb ( C )
V : beda potensial, satuan : volt ( V )
W : energi, satuan : joule ( J )

3. Daya listrik adalah energi yang dibebaskan setiap satuan waktu atau sebagai laju di mana energi dibebaskan.
Keterangan :
W : energi, satuan : joule ( J )
T : selang waktu : sekon ( s )
P : daya, satuan : watt ( W )

4. Daya lampu sebanding dengan energi, maka makin besar daya listrik makin terang nyalanya.

5. Arti data yang tertera pada alat listrik
Misalnya :
Sebuah lampu bertuliskan 100 W/220 V artinya : lampu tersebut bias menyala dengan terang jika dihubungkan dengan tegangan 220 V dn setiap sekon memerlukan energi sebesar 100 joule.
6. lampu dengan daya yang sama kadang menyala tidak sama terang.
Ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Ketika tegangan suplai dari PLN normal maka tegangannya 220 V, maka nyala lampu menyala terang. Tetapi ketika tegangan suplai dari PLN turun menjadi 100 V, lampu menyala menjadi redup. Ini disebabkan daya yang digunakan bukan daya normal ( yang tertera di lampu ), melainkan lebih rendah.
Hal ini dapat disimpulkan : Perbandingan daya sama dengan kuadrat perbandingan tegangan
Secara matematis dapat ditulis :

Contoh :
lampu bertuliskan 100 W 220 V. Ketika tegangan suplai PLN turun menjadi 200 V, maka daya yang digunakan lampu bukanlah daya listrik normal tetapi daya sesungguhnya yaitu :

Jelaslah bahwa daya listrik yang digunakan lampu adalah 82,64 W ( lebih kecil daripada daya normal 100 W ), sehingga lampu menyala lebih redup.
Apa yang terjadi jika PLN melonjak menjadi 240 V, maka daya yang digunakan lampu pijar adalah :

lampu akan menyla lebih terang karena dayanya menjadi 119 W.
7. Daya listrik adalah hasil kali antara tegangan dengan kuat arus.sedangkan kuat arus adalah hasil bagi antara tegangan dengan hambatan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
P = V . I I = V/R jika kedua persamaan tersebut digabung menghasilkan persamaan :
P = V . I
= V. V/R
= V2/R sehingga
8. Satu kWh didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan oleh suatu alat listrik dengan rating daya satu ( 1 kW ) ketika diberi tegangan sesuatu dengan rating tegangannya ( tegangan normalnya ) selama satu jam.
Secara matematis dapat dinyatakan :
1 kWh = 1 kW x 1 jam
= 1.000 W x 3.600 s
= 3.600.000 Ws

Jadi 1 kWh = 3.600.000 joule = 3,6 juta joule
9. Pada perhitungan energi listrik di rumah, daya dalam kW dan waktu dalam jam sehingga energi dalam kWh. .

VII. Penilaian :
Pemahaman dan Penerapan Konsep :
• Mengerjakan latihan nomor 12 halaman 18 buku Sains Fisika SMP Martin Kanginan Penerbit Erlangga Jilid 3B
• Menjawab pertanyaan nomor 1 s.d 6 halaman 20 s.d 21 buku Sains Fisika SMP Martin Kanginan Penerbit Erlangga Jilid 3B

Kinerja Ilmiah :
Guru menilai ketika siswa menggunakan voltmeter, amperemeter dan waktu
untuk mengukur energi listrik.
VIII. Alat dan Bahan :
Mengukur penggunaan energi listrik oleh alat listrik
• Voltmeter
• Amperemeter
• Saklar
• Baterai dan pemegang baterai

Menemukan penyebab lampu pijar menyala lebih terang atau lebih redup
• Sebuah lampu pijar dengan daya 20 watt 7,2 ohm
• Sebuah amperemeter
• Beberapa baterai
• Sakelar
• Kabel secukupnya
Menghitung ongkos energi listrik bulanan
• Selembar rekening listrik bulanan

Mengetahui : Penyusun :
Ka. SMP.......................




....................... .......................
NIP....................... NIP.......................
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA/Fisika
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Materi Pokok : IX.1. ENERGI DAN DAYA LISTRIK
Sub. Materi Pokok : IX.1. 2. Konversi Energi Listrik
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
II. Kompetensi dasar :3.4 Mendiskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator :
• Menunjukkan perubahan energi listrik menjdi energi bentuk lain.
• Menunjukkan beberapa alat sehari-hari yang memanfaatkan energi listrik.
• Mempraktekkan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari dan mengemukakan alasannya.
IV. Tujuan Pembelajaran :
Pemahaman dan Penerapan Konsep
Siswa mampu :
1. menjelaskan pengertian konversi energi .
2. memberi contoh sehari-hari alat-alat yng memanfaatkan energi listrik.
3. menghitung konversi energi listrik ke energi kalor
Kinerja Ilmiah
Siswa mampu : -
V. Materi Pokok
Energi dan Daya Listrik

VI. Langkah Pembelajaran :
Pendahuluan :
Motivasi :
Guru mengajukan pertanyaan :
Dapatkah kalian menghitung besar energi listrik yang digunakan pada suatu alat listrik ?
Pengetahuan Prasyarat :
• Pengertian tegangan
• Pengertian kuat arus listrik, lambang dan satunnya.
• Pengertian enrgi

Kegiatan Inti :
• Siswa diminta berkelompok untuk melakukan diskusi tentang “ konversi energi listrik “ halaman 21 s.d halaman 25 buku Sains Fisika SMP Martin Kanginan, Penerbit Erlangga jilid 3B..
• Secara berkelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi maupun percobaan ( diskusi kelompok ).

Penutup :
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan ( diskusi kelas ) :
1. konversi energi yaitu berubahnya suatu bentuk energi menjadi energi bentuk lain.
Contoh : ketika saklar ditekan, maka terjadilah konversi energi listrik menjadi dua energi sekaligus yaitu energi cahaya dan energi panas.
2. Alat sehari-hari yang memanfaatkan energi listrik : elemen pemanas pada teko listrik dan setrika listrik.
3. Elemen pemanas terbuat dari bahan bahan yang memiliki hambatan listrik tinggi ( nikrom ) yang dililitkan pada bahan isolator tahan panas seperti mika atau silikat. Nikrom dipilih sebagai elemen pemanas karena mempunyai titik lebur tinggi dan tidak dapat dioksidasi dengan mudah meskipun dengan suhu tinggi.
4. Rumus hitungan konversi energi :
W = P x t energi listrik ini akan diubah menjadi energi bentuk lain misalnya energi kalor ( Q )
Q = m c ∆T = m c ( T2 – T1 )
W = Q
P t = m c ∆T
5. Prinsip kerja lampu pijar
• Lampi pijar adalah sebuah lampu yang hampa udara diisi gas argon ( gas yang tidak bisa bereaksi dengan wolfram panas ) dan di dalamnya terdapat kawat tipis berbentuk spiral yang disebut filamen. Ketika dialiri arus listrik filamen akan berpijar menjadi berwarna putih dengan suhu hingga 2.5000 C. Lampu pijar selain meghasilkan cahaya juga menghasikan panas, sehingga lampu pijar terkesan panas.
• Bhan filamen biasanya dari wolfram ( tungsten ) yang memiliki titik lebur sangat tinggi yaitu 3.4000 C.

6. Prinsip kerja lampu TL
Lampu TL adalah lampu tabung ( lampu neon ) terdidri dari sebuah tabung kaca yang hampir hampa udara yang diisi uap raksa. Pada kedua ujung tabung terdapat elektroda-elektroda. Ketika lampu neon dihubungkan dengan tegangan yang memadai, maka terjadilah pelepasan elektron. Elektron melalui gas raksa maka dinding tabung yang dilapisi zat yang dapat berpendar akan memancarkan warna cahaya cerah. Lampu TL terkesan terang tetapi tidak panas.
7. Sekring adalah alat pengaman listrik karena rangkaian akan putus segera jika terjadi korsleting atau pun kelebihan beban.
8. Perbedaan sekring dengan pemutus daya
• Sekring yang putus tidak dapat digunakan kembali, maka harus diganti dengan sekring baru.
• Pemutus daya juga pengaman listrik, tetapi jika sudah putus bisa diset kembali tanpa mengganti pemutus daya yang baru.
9. Pemakaian enerhi listrik harus dihemat, karena :
• Persediaan bahan bakar terbatas
• Pembakaran bahan bakar menimbulkan polusi
• Menghemat biaya listrik, jadi negara tidak usah mensubsidi lagi.

10. Cara penghematan energi listrik :
• matikan segera lampu atau alat listrik jika tidak digunakan
• matikan kran air segera jika tidak digunakan lagi
• gunakan alat listrik yang berdaya rendah
VII. Penilaian :
7.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep
• Siswa diminta untuk mengerjakan “ tugas “ halaman 35 25 buku Sains Fisika SMP Martin Kanginan, Penerbit Erlangga jilid 3B.
• Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 7 s.d 18 25 buku Sains Fisika SMP Martin Kanginan, Penerbit Erlangga jilid 3B..
VIII. Alat dan Bahan :
Alat untuk peragaan :
• Setrika listrik
• beberapa alat listrik, seperti kipas angin, pemanggang roti, lampu neon maupun lampu pijar.
TOP

TEORI TERBENTUKNYA JAGAT RAYA

1. Teori Ledakan Besar
  • Alexandre Friedmann (Rusia) tahun 1922 menghasilkan perhitungan yang menyatakan struktur alam semesta tidak statis dan impuls kecil mungkin cukup membuat alam semesta mengerut atau mengembang sesuai Teori Relativitas Einstein.
  • Berdasarkan perhitungan Friedman tahun 1927, Pastur Katholik Belgia, Georges Lemaitre menyatakan bahwa alam semesta mempunyai permulaan dan mengalami pengembangan. Ia mengusulkan bahwa alam semesta dimulai dengan atom primitif.
  • Tahun 1929, Edwin Hubble menemukan bahwa ada galaksi lainnya selain galaksi Bimasakti (Milky Way) dan bahwa semua galaksi itu mengalami pergeseran merah (cahaya bintang-bintang dan galaksi mendekati spektrum merah). Dahulu mereka berdekatan dan berkumpul pada suatu titik massa yang mampat, disebut dengan “volume nol” atau “singularitas” yang akhirnya meledak dan mengembang.
  • Ledakan ini disebut Ledakan Besar (Big Bang).
2. Teori Keadaan Tetap
  • Oleh Fred Hoyle, Thomas Gold & Hermann Bondi (1948)
  • Ketika alam semesta mengembang, materi baru terus-menerus muncul dengan sendirinya dalam jumlah tepat sehingga alam semesta berada dalam “keadaan-stabil”.
  • Galaksi baru yang terciptakan dari materi baru ini akan membuat jagat raya tampak sama sepanjang masa.
  • Untuk mempertahankan kerapatan jagat raya konstan, laju penciptaan materi cukup kecil yakni satu atom hidrogen per sentimeter kubik setiap 1 milyar tahun. Dengan kata lain, alam semesta menurut teori ini adalah statis/tetap, tidak permulaan atau akhir.
  • Alam semesta akan tetap sama kelihatannya sampai kapanpun.
  • Teori ini segera runtuh dan tidak banyak penggemarnya ketika ditemukan radiasi latar belakang kosmik
  • Stephen Hawking mengatakan bahwa materi yang mengisi ruang dan berupa materi baru bersifat memencar sehingga keadaan jagad raya selalu mengalami perubahan.
3. Teori Jagad Raya Mengembang
  • Oleh : Edwin Hubble
  • Galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, yang berarti jagat raya mengembang menjadi lebih luas.
4. Teori Berayun
  • Tampaknya Teori Alam Semesta yang Berayun merupakan kelajutan dari teori Dentuman/Ledakan Besar.
  • Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan suatu spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif.
  • Apabila benar demikian maka berarti alam semesta ini tak bertepi tetapi tidak tanpa batas. Sehingga, pada suatu waktu semua materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai akibat gaya (tarik) gravitasi.
  • Semua materi akan termampat lagi menjadi sebuah bola raksasa dan selanjutnya akan meledak lagi. Terbentuklah alam semsta seperti yang kita alami saat ini.
  • Selama proses mengembang dan mengkerut, memampat dan meledak tiada materi yang rusak atau tercipta, melainkan hanya berubah tatanannya.

TOP

Pengertian Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi Pada Pembelajaran

Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi merupakan 3 istilah yang saat ini pernah “ngetrend” di kalangan para guru. Kala dihadapkan pada pertanyaan; “Apa sih pengertian dari ketiga istilah tersebut dan bagaimana penerapannya dalam kegiatan pembelajaran?”, ternyata banyak para guru yang belum memahaminya. Hal ini disebabkan karena banyak para guru yang sama sekali belum menerima sosialisasinya. Sementara banyak guru yang sudah mendapat pelatihan namun tidak ada pelaksanaan pengimbasan kepada rekan-rekan guru di daerahnya masing-masing. Sehingga sampai kurikulum pun sebentar lagi akan berganti dengan kurikulum 2013, banyak para belum memahaminya.
Lalu bagaimana dengan pelaksanaan ketiga istilah tersebut di dalam kurikulum 2013? Masih adakah? Secara tersurat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, entahlah ! Tapi yang jelas implementasi dari ketiga istilah itu sebenarnya bukan hal baru. Bukankah setiap mengajar guru melaksanakan langkah-langkah pembelajarannya selalu tidak lepas dari yang namanya mengeksplorasi, mengelaborasi dan mengkonfirmasi? Oleh karena itu, apa pun namanya itu kurikulum, tetap secara sadar atau tidak, guru mestinya melakukannya. Namun tentu saja guru tidak akan dapat melaksanakannya dengan baik manakala belum paham apa itu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Berikut ini pengertian dan contoh-contoh secara normatifnya.

A. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ketiga istilah tersebut bermakna sebagai  berikut:
  1. Eksplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru.
  2. Elaborasi adalah penggarapan secara tekun dan cermat.
  3. Konfrimasi adalah pembenaran, penegasan, dan pengesahan
B.  Aplikasi ketiga istilah tersebut dalam rancangan dan proses pembelajaran. Pengaplikasian ketiga istilah tersebut dalam rancangan dan proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Eksplorasi :
Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik dalam mencari dan menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman mengelola informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi sehingga peserta didik aktif, mendorong peserta didik mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan gejala pada peristiwa lain, mengamati objek di lapangan dan labolatorium.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus ekplorasi adalah

Peserta didik :
  •     menggali informasi dengan membaca, berdikusi, atau percobaan
  •     mengumpulkan dan mengolah data

Guru :
  • menggunakan berbagai pendekatan dan media
  • memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar
  • melibatkan peserta didik secara aktif
2. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru mendorong peserta didik membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu, membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif dan kolaborasi, membiasakan peserta didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus elaborasi adalah
 
Peserta didik :
  • melaporkan hasil eksplorasi secara lisan atau tertulis, baik secara individu maupun kelompok
  • menanggapi laporan atau pendapat teman
  • mengajukan argumentasi dengan santun
Guru :
  • memfasilitasi peserta didik untuk berpikir kritis, menganalisis, meemcahkan masalah,
  • bertindak tanpa rasa takut
  • memfasilitasi peserta didik untuk berkompetisi
3. Konfirmasi :
Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik terhadap apa yang dihasilkan peserta didik melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai guru, menambah informasi yang seharusnya dikuasai peserta didik, mendorong peserta didik untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang terpercaya untuk lebih menguatkan penguasaan kompetensi belajar agar lebih bermakna. Setelah memeperoleh keyakinan, maka peserta didik mengerjakan tugas-tugas untuk mengasilkan produk belajar yang kongkrit dan kontekstual. Guru membantu peserta didik menyelesaikan masalah dan menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus konfirmasi

Peserta didik :
  • melakukan refleksi terhadap pengalaman belajarnya

Guru :
  • memberi umpan balik positif kepada peserta didik
  • memberi konfirmasi melalui berbagai sumber terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
  • berperan sebagai narasumber dan fasilitator
  • memberi acuan agar peserta didik melakukan pengecekan hasil ekplorasi
  • memberi motivasi kepada peserta didik
Demikian, gunakan inspirasi Anda untuk menginspirasi siswa, itu yang terpenting !
TOP

TEORI TERJADINYA TATA SURYA

Tata surya merupakan susunan benda langit (planet, komet, meteor, asteroid, bintang, dsb) yang mengelilingi matahari. Tata surya tersebut hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok bintang yang dikenal dengan nama galaksi.

1. Teori Kabut atau teori Nebula

Immanuel Kant, seorang filsafat jerman membuat suatu hipotesis tentang terjadinya tata surya. Ia mengatakan bahwa dijagat raya mula-mula tredapat gumpalan kabut atau nebula yang berputar perlahan – lahan. Oleh karena perputarannya sangat lambat, nebula mulai menyusut sehingga membentuk sebuah cakram datar ditengah-tengahnya. Penyusutan berlanjut dan membentuk matahari dipusat cakram. Penyusutan mengakibatkan cakram berputan dengan cepat sehingga bagian tepi cakram terlepas membentuka gelang-gelang bahan , yang kemudian memedat mendaji planet-planet yang berevolusi dalam orbit hampir melingkar mengitari matahari.

Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang ahkli fisika Prancis, Pierre Simon de Laplace mengemukakan teori yang hampir sama. Ia megatakan bahwa tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Pilinan tersebut berupa gumpalan kabut yang membentuk bulatan seperti bola besar. Semakin kecil bola itu, pilinannya semakin cepat sehingga bentuk bola itu menepat pada kutubnya dan melebar dibagian ekuatornya. Kemudian sebagian massa gas diekuatornya itu menjauh dari gumpalan intinya membentuk gelang-gelang yang akhirnya berubah menjadi gumpalan padat. Gumpalan padat itulah yang menjadi planet dan satelitnya sedangkan bagian inti kabut tetap brebentuk yang berpijar yang disebut dengan matahari. 
  • Oleh :  Immanuel Kant (Jerman) tahun 1755 & Pierre Simon de Leplace (Prancis) 1796.
    Pada awalnya  ada kabut melayang-layang di antariksa, kemudian terjadi  penggabungan antara kabut-kabut tersebut.
  • Pengumpulan kabut-kabut tersebut akan membentuk suatu tenaga akibat  suatu reaksi termonuklir yang terjadi dan digunakan untuk berputar.
  • Pada bagian tengah pusaran  akan terjadi pemadatan gas menjadi suatu  bola gas besar.
    Bola gas tersebut akan terus menerus berputar  pada bagian-bagian kutubnya dan melebar pada bagian ekuator.
  • Sebagian gas akan menjauh dari  gumpalan intinya  dan membentuk gelang-gelang . Gelang-gelang tersebut berubah menjadi gumpalan padat  yang merupakan cikal bakal suatu planet. Lalu terjadi lagi pembentukan  satelit . Bagian intinya akan menjadi matahari sebagai sumber energi di seluruh tata surya.

2. Teori Planetesimal
Thomas C . Chamberlin seorang ahli geologi dan Forest R Moulton seorang ahli astronomi mengemukakan teori yang dikenal dengan teori planetesimal yang berarti planet kecil. Teori ini menyatakan bahwa matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang. Suatu saat matahari berpapasan dengan sebuah bintang dengan jarak yang tidak terlalu jauh shingga terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, serta bagian dari massa matahari tertarik kearah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa matahari jatuh kembali ke permukaan mathari dan sebagian lagi terhambur keluar angkasa disekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi orbitnya.
  • Oleh :  Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi & Forest R. Moulton  (1872-1952) seorang ahli astronomi.
  •     Menurut para ahli, planet terbentuk  dari benda padat yang  telah ada  sebelumnya.
  •     Matahari sebagai suatu bintang memang telah ada pada mulanya.
  •     Suatu ketika, ada sebuah bintang  yang berpapasan melintas didekat  matahari.
  •     Pada saat berdekatan, matahari dan bintang itu saling tarik menarik.
  •     Kejadian ini mengakibatkan lepasnya sebagian massa matahari  dan berhamburan diantariksa. Kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya.
 2. Teori bintang kembar
Menurut teori ini, matahari mungkin merupakan bintang kembar. Kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan. Akibat pengaruh gaya gravitasi bintang lainnya maka kepingan-kepingan ini bergerak mengitari bintang-bingtang itu dan menjadi planet-planet. Bintang yang tidak meladak tetap sebagai bintang yang sekarang disebut dengan matahari.
  •  Oleh : Hoyle
  • Mula-mula matahari merupakan sepasang bintang kembar yang sangat dekat. Suatu saat salah satu dari kedua bintag tersebut meledak dan pecah berantakan.
  • Pecahan dari bintang tersebut tertarik oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan menimbulkan sebuah  irama perputaran yang harmonis dan tidak pernah bertabrakan.
  • Bintang yang tidak meledak adalah matahari.
  • Material sisa-sisa ledakan yang terpengaruh oleh gravitasi matahari menjadi planet beserta satelitnya yang menempati orbit lintasan secara permanen dan teratur hingga sekarang.

3. Teori Pasang Surut
  •     Oleh :  Sir James Jeans (1877-1946) & Harold Jeffreys (1891-1962)
  •     Matahari sebagai suatu bintang telah ada sebelumnya.
  •     Sebuah bintang melintas dengan posisi sangat dekat dengan matahari.
  •     Terjadi tarik menarik antara matahari dengan bintang,  sehingga berakibat pada terlepasnya partikel-partikel  matahari yang membentuk pola cerutu. Bagian pinggir tipis dan bagian tengah mengembang.
  •     Kemudian bintang yang semakin jauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas disekitar matahari. Gumpalan itulah yang akan membentuk planet-planet.

3. Teori proto planet/ Teori Awan Debu
Pada tahun 1940 seorang astronomi jerman bernama Carl Von Weiszzacker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan teori awan debu. Pada daarnya teori ini mengemukakan bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih dari 5000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan sehingga partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat wan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama kelamaan gumpalan gas itu menjadi pipih seperti cakram yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis dibagian tepinya. Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya. Oleh karena itu partikel-partikel dibagian tengah cakram itu saling menekan timbullah panas dan pijar. Bagian inilah yang menjadi matahari.

Bagian yang lebih luar, berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil yang juga turut berpilin. Bagian inilah yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya. Bahan planet itu dinamakan pula proto planet.
  •     Oleh :  G.F Kuiper (1950)
  •     Matahari dan semua planetnya terbentuk dari sebuah kabut . Kabut-kabut  tersebut merupakan kumpulan kabut kosmis yang melayang di angkasa, menyatu, menggumpal, dan memadat. Dalam gumpalan-gumpalan tersebut didalamnya terjadi  penyatuan energi dan reaksi termonuklir yang kemudian menjadi tenaga untuk bergerak.
  •     Gerakan tersebut menjadi gerakan berputar seakan-akan mengelilingi satu sumber (gerakan rotasional). Kemudian bentuk akan semakin pepat pada tengahnya. Terjadi konsentrasi kabut dibagian lainnya. Konsentrasi gas yang memusat dibagian tengahnya, dan menjadi sebuah bintang baru (matahari). Konsentrasi-konsentrasi gas disekelilingnya menjadi calon planet (protoplanet)  yang masih berwujud gumpalan gas.
  •     Matahari kemudian bersinar dengan api nuklirnya dan menghilangkan gas dan menyelubungi protplanet-protoplanet tersebut. Lahirlah planet-planet  di tata surya.

DAFTAR PUSTAKA


- Tjasyono HK, Bayong.2003. Geosains.Bandung:ITB
- Wiladi, Hasan.2003. Fisika untuk SMU. Bandung:Grafindo.